Jatam: Prabowo Subianto lewat PT Tusam Hutani Lestari telah ikut menggerus tutupan hutan-hutan di pegunungan dan hulu sungai di Aceh
Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatam) memetakan sebaran izin konsesi hutan perusahaan milik Prabowo Subianto–kini Presiden RI, PT Tusam Hutani Lestari di kawasan Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, dan Aceh Utara.
Berada berdampingan dengan puluhan izin tambang, serta Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) lainnya, perusahaan itu dipandang memiliki kontribusi atas besarnya dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi akhir bulan lalu.
“Operasi mereka ikut berdampak terhadap menurunnya daya dukung lingkungan di sekitarnya,” kata Koordinator Nasional Jatam, Melky Nahar, kepada Tempo pada Ahad, 7 Desember 2025.
Melky memperlihatkan peta yang memuat sejumlah perusahaan pemilik konsesi atau izin usaha pemanfaatan hutan di Aceh.
Dari peta itu, Melky menyoroti PT Tusam Hutani Lestari yang menguasai luasan 97 ribu hektare.
Menurutnya, penguasaan ini telah lama diprotes warga di daerah karena merampas ruang hidup dan mengubah hutan adat menjadi kebun industri pinus.

Dijelaskannya, PT Tusam Hutani Lestari tersebar di empat kawasan. Satu di antaranya berdampingan dengan aktivitas tambang yang dioperasikan oleh PT Linge Mineral Resources (Emas) seluas 36.420 hektare.
“Kalau kami cek, memang terjadi tumpang tindih antara konsesi hutan PT Tusam dengan PT Linge Mineral Resources ini,” ucapnya menunjuk korporasi yang jadi bagian dari kelompok Bumi Resources Minerals.
Secara keseluruhan, Jatam menyebut Prabowo Subianto melalui PT Tusam Hutani Lestari telah ikut menggerus tutupan hutan-hutan di pegunungan dan hulu sungai di Aceh sehingga akhirnya merusak daerah tangkapan air, dan melemahkan kemampuan alam menahan limpasan hujan. Termasuk saat hujan ekstrem melanda dampak Siklon Tropis Senyar pada November lalu.
BACA SELENGKAPNYA DI TEMPO: https://www.tempo.co/lingkungan/jatam-bicara-perusahaan-prabowo-dalam-bencana-banjir-aceh-2096996







Komentar