Klub Bundesliga Mainz 05 kalah dalam sidang banding atas putusan pengadilan yang memerintahkan mereka membayar mantan pemain Anwar El Ghazi sebesar €1,5 juta (Rp 29 M) atas pemecatan yang tidak adil, Kamis (13/11/2025).
El Ghazi dipecat pada 3 November 2023 setelah mengunggah postingan tentang perang Israel-Gaza di media sosial.

Awalnya Mainz 05 menskorsing Anwar El Ghazi dan diperingatkan untuk menghapus postingan dan menyatakan penyesalan.
Namun di postingan berikutnya, pemain asal Maroko ini menulis dia tidak ”menyesali” atau “mundur” dari kata-katanya.
Mainz kemudian memutus kontrak sang pemain.

El Ghazi lalu menggugat ke pengadilan Jerman atas pemutusan kontrak yang sewenang-wenang.
Pengadilan Jerman mengabulkan gugatan El Ghazi.
Namun klub Mainz 05 tidak terima dan mengajukan banding.
Di tingkat banding, Kamis (13/11/2025), pengadilan Jerman tetap menyatakan Mainz 05 bersalah.
Kini klub diwajibkan pengadilan membayar El Ghazi 1,5 juta Euro.
Di akun media sosialnya, El Ghazi menyampaikan pesan usai kemenangan tingkat banding di pengadilan.
“Saya tidak pernah, dan tidak akan pernah, memiliki konsensus dengan siapa pun atau organisasi mana pun yang berusaha membungkam mereka yang memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan. Nilai-nilai saya tidak akan pernah sejalan dengan organisasi mana pun yang nilai dan keyakinannya secara membabi buta mendukung mereka yang dituduh melanggar hukum internasional dan melakukan genosida.
Tidak seorang pun kebal hukum.
Semoga kemenangan terbaru ini mengirimkan pesan yang lantang dan jelas kepada para penghasut perang, kaki tangan mereka, dan para anggota dewan FSV Mainz 05 yang tertipu; Anda tidak bisa, dan tidak akan, membungkam suara rakyat Palestina dan para pendukungnya. Viva Palestina!!!”







Komentar