Di sini HALU begini masih laku

Di negeri berkembang, hal-hal begini tuh mudaaah sekali laku.

Dan semua orang mendadak jejeritan. “Nanti dijegal mafia minyak”, “Karya anak bangsa dicuekin!”, “Beruntung banget negara lain yang segera pakai teknologinya.”

Duh aduh. Hanya karena pemerintah Indonesia itu kocak, jangan pula kalian ikut kocak. Sampai-sampai, ilmu pengetahuan lupa, akal sehat lupa, percaya begitu saja.

Heboh tentang bahan bakar alternatif itu bahkan sudah ada sejak Orde Baru. Sudah luama sekali. Ini tuh mirip dengan orang-orang yg mengklaim nemu harta karun, simpanan Kerajaan Sriwijaya, bla bla bla. Ada betulan? Mbuh.

BBM dari air, BBM dari tumbuhan, itu tuh sejak dulu sudah ada semua. Kayak teknologi roda. Apanya yang aneh? Tapi, nah di bagian tapinya ini yang penduduk negeri berkembang yang luput. Yang penting rusuh duluan. Takjub duluan. Perkara apakah itu secara logika bisa diproduksi massal, bisa masuk hitung-hitungan bisnis, lupa semua.

Pada akhirnya, jika semua ini betulan, dik, dari dulu sudah sukses besar. Kalian itu dikibulin mobil Esemka kok nggak kapok-kapoknya, sekarang malah dikibulin hal-hal begini.

Nih saya screenshot berita lama tahun 2023, konon katanya, BBM dari air ini hebat banget. Mungkin dua tahun berlalu sudah diproduksi massal di Italia, Mars, Venus, Jupiter sana. Cukup model beginian, semua takjuuub….

Dan saat datang BBM hebat baru lainnya. Waaah, nanti dijegal mafia loh! Waaah bapak aing sudah dukuuuungg…. Baiklah, mari gelar tiker.

Tahun 2026, 2027, mereka akan muncul dgn BBM super lainnya deh. Mungkin tenaga kentut. Seriusan, kentut itu bisa jadi BBM.

Masalahnya, memproduksinya jadi BBM massal yaang jadi tantangan.

Kan nggak lucu, untuk bikin 1 liter BBM kentut, butuh miliaran sumber daya lain.

Ah BBM dari upil lebih keren lagi. Takjuuub!

(Tere Liye)

Komentar