BUKAN PENCITRAAN

Pria di foto yang duduk di tangga Masjid ini adalah Faisal bin Abdulaziz Alu Saud رحمه اللـه تعالى, Raja dari Kerajaan Saudi Arabia (1964-1975).

Beliau sedang duduk di tangga menunggu pintu Masjid dibuka (Masjid di KSA itu dikunci kalau bukan waktu sholat).

Tidak ada pencitraan di situ, karena tidak ada sosial media pada masa itu, tidak ada pula BuzzeRp / InfluenceRp.

Kesederhanaan itu ya karena memang begitulah Beliau kesehariannya…

Beliau adalah pendiri al-Jāmiàtul-Islāmiyah bil-Madīnah al-Munawaroh (Universitas Islam Madinah) dengan merekrut para Ulama kaum Muslimīn dari berbagai organisasi (IM, JT, dlsb) sebagai tenaga pengajarnya, lalu memberikan beasiswa kepada pemuda-pemuda Muslimīn Indonesia untuk belajar di sana atas permintaan Buya Muhammad Natsir رحمه اللـه تعالى.

Namun sejarah mencatat: pemimpin Muslim yang kuat, berani, dan dicintai rakyat—apalagi yang terang-terangan menyatakan tekad memimpin jihād membebaskan Palestina—pasti menjadi target kebencian musuh-musuh Islām.

Maka dikirimlah kaki tangan asing yang merupakan keponakan darah dagingnya sendiri, Pangeran Faisal bin Musaid yang baru pulang dari Amerika Serikat untuk membunuh Sang Raja di tengah majelis pada 25 Maret 1975… Sebuah tragedi yang mengguncang dan menyakitkan Dunia Islām.

Beliau رحمه اللـه تعالى bukan hanya raja, akan tetapi simbol harapan yang tak bisa ditolerir oleh kekuatan yang takut akan bangkitnya kembali kejayaan kaum Muslimīn.

Beliau رحمه اللـه تعالى memang satu-satunya… mungkin yang terakhir dari Raja pembela Islam dan Umat Islam.

Ketika sosok seperti ini pergi, maka satu zaman terasa ikut terkubur bersamanya.

Roḥimahullōh roḥmatan wāsiàh.

(Arsyad Syahrial)

Komentar