✍️Tengku Zulkifli Usman
Kalau kita menelisik lebih jauh dan menganalisa kondisi GeoPolitik global saat ini.
Umat Islam adalah salah satu pihak yang menjadi korban paling parah dalam pergolakan Geopolitik.
Sejak Israel berdiri 1948, dan sampai hari ini. Dunia Islam terus menerus membayar harga sangat mahal dari pergolakan dunia global.
AS masih all out mendukung Israel, dan mengorbankan semua negara muslim dan dunia Islam, dunia Islam seperti ayam yang kehilangan induk. Ditambah dengan para pengkhianat yang ada di dalam tubuh umat Islam itu sendiri terhadap agama dan tanah airnya.
Jangankan mau berbicara di dunia global, urusan dalam negeri hampir semua dunia Islam saat ini begitu semrawut, dan banyak negara muslim on the track menuju negara gagal.
70% konflik geopolitik saat ini terjadi di dunia Islam, dan dunia Islam terus menerus lemah juga mengalami kemunduran parah, seperti gelap menunggu matahari terbit di kutub utara.
Dunia Islam dan umat Islam terus dipakai oleh kekuatan luar untuk dibenturkan, dipecah, dibuat rusuh, salah satunya dengan mencetak pemimpin pemimpin boneka barat dan Israel di seluruh dunia Islam yang pandai bersilat lidah.
25% jumlah muslim di dunia saat ini, dari total populasi 8 miliar lebih manusia, tapi seperti buih tidak berguna. Terus dijadikan sebagai pesakitan dan tujuan pasar negara negara besar.
Bahkan Hanya untuk membebaskan tanah sekecil tanah palestina saja sudah hampir satu abad, belum ada titik terangnya.
Tidak ada daya saing, terbelakang, tidak punya pemimpin, tidak punya figur kuat, dan tidak ada satupun negara muslim yang punya harapan jadi super power dunia saat ini. Bahkan negara negara muslim saat ini tercatat paling banyak menjalankan pemerintahan diktator dan sangat koruptif.
Fakta fakta ini memang sangat memprihatinkan, harapan besar ada di generasi mendatang, jika kita benar dalam mendidik generasi, dan punya determinasi untuk serius berbenah.
Dunia Islam masih memiliki harapan berdiri sejajar dengan kekuatan super power. Dengan mindset baru, generasi baru, pemimpin baru, dan dengan pendekatan gaya baru yang lebih profesional dan kerja kerja keras tentunya.






Komentar