“Blood Moon” di atas kota suci Al Quds, seolah-olah langit sendiri tengah berduka atas darah tak berujung yang ditumpahkan Israel terhadap warga Palestina

Blood moon over the holy city of Al Quds, Palestine, as if the sky itself is mourning the endless blood spilled by Israel against the Palestinians.

Bulan merah darah “Blood Moon” tadi malam (7/9/2025) di atas kota suci Al Quds, Palestina, seolah-olah langit sendiri tengah berduka atas darah tak berujung yang ditumpahkan Israel terhadap warga Palestina.

Fenomena astronomi langka telah terjadi dan menyapa langit pada malam tanggal 7–8 September 2025 yakni Gerhana Bulan Total (GBT) dengan warna bulan menjadi merah darah. Media sering menyebutnya Blood Moon (Bulan merah darah).

Kejadian ini terjadi ketika “Bumi” tepat berada di antara “Matahari” dan “Bulan” saat purnama. Bayangan Bumi sepenuhnya menutupi permukaan purnama dan memunculkan rona merah yang dramatis. Warna merah pada Bulan disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.

Menurut data ilmiah, fenomena Blood Moon kali ini berlangsung sekitar 82 menit, salah satu yang terlama dalam dekade ini.

Komentar