

Penculikan, Human Trafficking, dan Jual Beli Organ
Bilqis dari Makassar ke Jakarta dijual 3jt.
Dari Jakarta dijual lagi 30jt sama orang Riau.
Orang Riau jual lagi ke orang Jambi 80jt.
Hal paling mengerikan untuk dibayangkan dari penculikan adalah jika dijual kepada/oleh sindikat, lalu dibunuh untuk diambil organ tubuhnya, atau dibiarkan hidup kesakitan untuk dipreteli organnya satu persatu.
Versi drakor, ada plot di Squid Game, dimana para operator game berdarah tsbt membiarkan hidup beberapa peserta yang tereliminasi, untuk diambil dulu organnya. Setelah itu, baru ditembak m*ti.
Dari aspek psikis, tentu para sindikat ini sudah mati betul hatinya. Apalagi jika anak2 yg dijual belikan, seperti kasus Bilqis yg sedang viral. Entah mereka punya anak juga atau tidak, yang pasti fitrah perasaannya sebagai manusia sudah dipastikan matisuri. Jiwanya sakit.

Dan tentang jual beli organ, seingat saya ada khilaf di kalangan ulama kontemporer. Bahkan yg dikhilafkan bukan jual belinya, tapi donor organnya. Dan saya pribadi, lebih cenderung kpd pendapat yg mengharamkan, dengan asumsi bahwa tubuh kita hakekatnya bukan milik kita, maka tak boleh diberikan kepada orang lain, apalagi dijualbelikan. Klo ndak salah ingat, salah satu ulama pendukungnya adalah Syeikh Muh Mutawalli al-Syakrawi, mufasir ahli bahasa dari Mesir.
Dan terakhir, mari jaga anak-anak kita, secara zahir maupun batin. Dengan pengawasan semaksimal yang kita bisa, dan doa-doa yg terus dipanjatkan kpd Sang Maha Kuasa.
(Muhammad Rifqi Arriza)







Komentar