Begini Detik-detik BNN Menangkap Gembong Narkoba 2 TON Dewi Astutik di Kamboja

Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia akhirnya menuntaskan salah satu operasi pengejaran terbesar tahun 2025. Buronan kelas kakap, PA alias Dewi Astutik, berhasil dibekuk di Kamboja melalui operasi lintas negara yang disusun berdasarkan hasil deteksi intelijen Indonesia terhadap pergerakan target di Phnom Penh.

Penangkapan ini merupakan kelanjutan dari pengungkapan penyelundupan 2 ton sabu pada Mei 2025, yang nilainya ditaksir mencapai Rp5 triliun. Dalam kasus tersebut, Dewi disebut sebagai salah satu otak utama sekaligus koordinator jaringan internasional.

Operasi Lintas Negara Dimulai dari Informasi Intelijen

Informasi keberadaan Dewi Astutik pertama kali diterima BNN pada 17 November 2025. Data yang disampaikan intelijen langsung ditindak oleh Kedeputian Berantas bersama Kedeputian Hukum dan Kerja Sama.

Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto, menegaskan bahwa setiap detik pada operasi ini sangat menentukan.

“Begitu informasi intelijen masuk, tim langsung bergerak. Setiap jam menentukan posisi target,” ujarnya.

BNN kemudian menerbitkan surat perintah pemberangkatan tim ke Kamboja pada 25 November 2025, dan empat hari kemudian, 30 November, tim tiba di Phnom Penh. Koordinasi dilakukan bersama Kepolisian Kamboja, perwakilan BAIS, Interpol Polri, KBRI Phnom Penh, hingga Bea Cukai.

Suyudi menjelaskan bahwa operasi ini mustahil terlaksana tanpa dukungan penuh otoritas Kamboja.

“Ini bukan operasi satu lembaga. Semua instansi Indonesia dan Kamboja terlibat sejak awal hingga eksekusi,” katanya.

Proses pengejaran ini juga merujuk pada Red Notice Interpol A-3536/3-2025 serta surat daftar pencarian orang (DPO) BNN RI Nomor 31/INTER/D/X/2024.

Penangkapan di Lobi Hotel Sihanoukville

Puncak operasi terjadi pada Senin, 1 Desember 2025, sekitar pukul 13.39 waktu setempat. Tim gabungan mendeteksi bahwa target berada di lobi sebuah hotel di Sihanoukville, lalu naik ke mobil Toyota Prius putih.

Saat mobil mulai bergerak, aparat dari BNN, Interpol, dan Kepolisian Kamboja langsung melakukan pencegatan.

Di dalam mobil, Dewi Astutik ditemukan bersama seorang laki-laki. Petugas segera melakukan verifikasi wajah dan identitas untuk memastikan kecocokan dengan DPO yang diterbitkan.

“Begitu visual identitas cocok, tim langsung mengamankan target tanpa memberi ruang untuk kabur,” kata Suyudi.

Peran Strategis Dewi Astutik dalam Jaringan Internasional

BNN menilai Dewi Astutik merupakan salah satu aktor besar dalam distribusi narkotika dari kawasan Golden Triangle. Ia disebut bekerja bersama figur lain, Fredy Pratama, serta berperan sebagai perekrut kurir lintas negara dalam jaringan Asia–Afrika.

Bahkan, Dewi juga masuk daftar buronan otoritas Korea Selatan.

Suyudi menekankan bahwa skala ancaman jaringan ini tidak mengenal batas negara.

“Jaringan ini bergerak lintas negara. Karena itu kerja sama internasional menjadi satu-satunya cara untuk memutus rantai mereka,” tegasnya.

BNN memperkirakan pengungkapan 2 ton sabu sebelumnya telah menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkotika.

Komentar