

*Bangkai Proyek
Berapa total anggaran kartu prakerja sejak tahun 2020? Nyaris 60 triliun.
Berapa penerima pelatihannya? 17 juta orang.
Ya Rabbi, jika 2% saja pesertanya betulan berhasil, maka ada 340.000 orang yang benar2 bisa jadi pekerja berkualitas, pengusaha UMKM tahan banting, atau apalah kek. Lantas kemana orang2 ini? Apa sih hasilnya?
Sampai detik ini, saya tuh bingung, untuk program pemerintah yang katanya nyaris sempurna (menurut survey2 sih); yang katanya pesertanya merasa sangat bermanfaat, sangat menambah skill, mana hasil program ini?
Lihatlah akun instagram resmi kartu prakerja, jadi ‘bangkai’ di dunia maya. Tdk ada lagi postingan baru sejak Desember 2024. Menghilang semua orang2nya. Karena duh, kasihan memang, begitulah jika hidup dari proyek. Proyeknya ada, jalan terus deh, bergaya, sok keren, sok bermanfaat. Jika proyeknya hilang?
Nah, kabar buruknya. Aduh.
Tahun 2034, sampai berjumpa saat kita membahas MBG. Asumsi presiden terpilih 2 periode; maka 10 tahun berlalu, estimasi dana MBG tidak akan kurang dari 2.000 triliun. Apa hasilnya? Apakah kualitas pendidikan anak2 kita membaik? Apakah skor PISA Indonesia naik? Apakah SDM Indonesia meningkat?
Sy benar2 khawatir, saat tiba tahun 2034, terjadi perubahan rezim, proyek MBG kehilangan bohirnya, maka ribuan dapur2 mendadak hilang deh. Apa hasil 2.000 triliun tsb? Boleh jadi, kualitas SDM kita tetap segitu2 saja. UMP rendah. Produktivitas rendah.
Dan kita telah sibuk dengan proyek2 baru yg lebih gila lagi duitnya (tanpa kejelasan apa hasilnya, yg penting elektabilitas naik). Muter2 begitu saja nasib negara ini. Sejak reformasi. Sementara negara orang, China misalnya, tahun 1998 mirip2 GDP per kapitanya dgn kita, hari ini, mereka meroket betulan.
*Tere Liye, penulis novel “Teruslah Bodoh Jangan Pintar”







Komentar