AWAS HATI-HATI PAK PRABOWO

AWAS HATI-HATI PAK PRABOWO

Gagasan Besar yang diniatkan untuk Kebaikan, memerlukan kompetensi dalam banyak hal seperti kematangan riset, kapasitas pendanaan, dukungan SDM yang memadai dan urgensi prioritas.

Satu lagi yang tak kalah penting, Niat Baik JANGAN SAMPAI dinodai oleh Dominasi Kepentingan Politik Praktis. *untuk kepentingan elektabilitas misalnya.

Sedikit kilas balik, dulu saya termasuk dalam Kelompok Penentang terhadap Pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung, Pemindahan IKN, dan Bandara-Bandara Kecil di Pulau Jawa … … DLL

KARENA jika dilihat dari aspek kompetensi dan skala prioritas, sangat potensial untuk menimbulkan masalah.

TERBUKTI KHAN ?!

  • Pembangunan IKN yang digadang-gadang mengandalkan Dana Sektor Swasta ternyata (turut) membuat APBN babak belur.
  • KA Jakarta Bandung membuat Keuangan PT Kereta API berdarah-darah.
  • Bandara-Bandara Kecil banyak yang “nganggur” tidak beroperasi yang menjadikan Uang Negara sia-sia.

*Catatan : yang saya tentang pada Mega Proyek Jokowi adalah pemaksaan jadwal proyek dengan mengabaikan perhitungan skala prioritas dan kemampuan Dana APBN.

👉Kembali tentang Rencana Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Pulau Jawa, direncanakan akan menghabiskan dana Rp 1.280 Triliun, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pihak asing.

PADAHAL saat-saat sekarang ini, APBN sudah sangat tertekan gara-gara Program Besar Makanan Bergizi Gratis (MBG) hingga banyak memotong anggaran di sektor-sektor lain.

Sementara, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pihak asing, juga tidak mudah. Lihat saja pembangunan IKN, banyak Investor Asing yang menunda (bahkan batal) melakukan investasi karena banyak hal.

Kesimpulan :

Saya penulis, InsyaaAllah tahu bahwa Tanggul Laut Raksasa Pulau Jawa adalah gagasan lama sejak Pemerintahan Pak Harto, yang secara visoner adalah bagus untuk mengamankan Pulau Jawa dari Ancaman Pemanasan Global. Namun dari hasil riset yang beredar masih banyak kontroversi diantaranya adalah masalah ancaman kerusakan ekosistem pantai dan kepentingan ekonomi masyarakat pesisir.

UNTUK ITU menurut hemat saya, selama 5 Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo, matangkan saja dulu riset dengan sedetil-detilnya…… (dengan belajar dari kecerobohan riset KA Cepat Jakarta Bandung). Jangan karena dominasi kepentingan politik praktis tetap saja dipaksakan.

Pelaksanaan Program MBG yang kedodoran, cukup sudah menjadi bukti bahwa Pak Prabowo tidak (belum) cukup memiliki Dukungan SDM Yang Berkompeten di Ring Kekuasaannya.

Pencabutan ID Pers Liputan Istana oleh Biro Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres), dan kemudian mengembalikannya di hari ini JUGA adalah BUKTI bahwa Pak Prabowo dikelilingi oleh Pejabat tipe ABS (Asal Bapak Senang).

Itu sangat membahayakan kredibilitas Pak Prabowo, bahkan jika keterusan itu Pejabat ABS sangat berpotensi merongrong-rongrong Kekuasaan Pak Prabowo dari dalam. HATI-HATI PAK PRABOWO.

(Tara Palasara)

Komentar