Arah Politik Bowo dan MATRIX
Oleh: Sam Waskito
Bismillah:
– Awalnya mengalir lancar. Tapi banyak orang ragu, karena kabinet GEMUK yang dia susun. Mungkin itu filosofi sesuai keadaan fisiknya. Juga sosok pendampingnya (fufufafa), yang “oh sudahlah”.
– Tapi citranya naik kembali karena munculnya sosok “kuda hitam” Menkeu Purbaya. Sang Menkeu meskipun slengehan, tetapi dipercaya mewakili hajat keadilan bagi rakyat yang selama ini terus ditindas rezim MAFIA.
– Namun rasa keadilan rakyat merasa terusik ketika Si Om Bowo dengan terbuka dan terang-terangan MENUTUP kasus hukum Proyek Kereta Whoosh dan IKN. Dia mengambil alih kerugian di dua proyek besar itu, ATAS BIAYA APBN. Artinya, rakyat dan negara yang harus membereskan dua proyek FULL korupsi itu.
– Puncaknya kehancuran citra politik Si Om, setelah terjadi mega bencana di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat. Bencana ini bukan berisi air saja, tetapi terutama lumpur, kayu gelondongan, bebatuan. Di sini politik Si Om sudah tidak bisa ditolong, alias hancur lebur.
– Kesan yang tampak di mata masyarakat luas:
a. Si Om banyak omon-omon, meniru gaya Soekarno
b. Si Om hakikatnya sosok penakut
c. Si Om menganggap dirinya “paling dibutuhkan” oleh NKRI (sifat arogan gak jelas)
d. Si Om tak lepas dari hitung-hitungan bisnis (ayahnya dulu seorang ekonom besar, keluarganya juga pebisnis)
– Setelah Anies kalah dalam Pilpres 2024 lalu, kami sempat pesimis dengan prospek politik beliau. Tapi dengan kenyataan hari ini, angin PERUBAHAN yang digaungkan Anies bertiup kencang kembali. Alhamdulillah… Terus berjuang Pak, sampai kedaulatan rakyat NKRI tegak kembali. Amiin ya Rabbal ‘alamiin.
– Tapi kabar buruknya, mayoritas orang Indonesia MASIH SULIT untuk memilih jalan keadilan. Mereka selalu dan selalu mudah ditipu oleh corong-corong mafia. Ini tantangan tersulit di negeri ini. Lebih 50% rakyat dewasa negeri ini MUDAH DITIPU oleh mafia. Kalau mafia memenangkan suara lebih 50%, ya menanglah dia.
– Dan satu lagi, politik MAFIA telah menguasai ENAM struktur penentu kemenangan Pilpres yaitu:
. KPU
. Bawaslu
. MK
. Lembaga survei
. Media mainstream
. Kepolisian
– Sepertinya, Si Om tidak cemas soal citra politiknya. Toh dia punya senjata andalan MBG dan dana APBN (honor pegawai). Dan tentu menguasai 6 STRUKTUR di atas.
– Entah strategi politik macam apa yang bisa MENYELAMATKAN rakyat NKRI dari penipuan kolosal per 5 tahun di atas? Secara teori sulit, dan secara pengalaman belum pernah terjadi.
– Mungkin harapan itu adalah semacam ANOMALI, atau suatu momen “out of matrix”. Satu kesempatan langka, keadaan tidak biasa, algoritma tidak normal. Momen itu adalah peluang tunggal yang tak terprediksikan. Sebagai bangsa yang puluhan tahun DITIPU oleh kaum MAFIA zholimin, pasti ada satu CELAH perubahan yang Allah sisakan bagi negeri ini. Masak sih perjuangan orang-orang BAIK selama ini zonk semua, tidak ada hasil..? Tentu tidak.
– Bagaimana bentuk KEADILAN itu? Biarlah Allah merealisasikan sesuai Hikmah-Nya. Setidaknya kita telah berusaha, semampunya. Andaikan kami mati dalam keadaan negeri masih dikuasai MAFIA (seperti saat ini), semoga KEADILAN akan Allah anugerahkan kepada generasi setelah kami.
– Teringat ucapan Pemimpin Taliban Mullah Umar rahimahullah, ketika beliau memulai gerilya kembali. “Amerika menjanjikan kebinasaan bagi kami, sedang Allah menjanjikan kemenangan. Dari dua janji ini, siapa yang menepati janjinya? Mari kita sama-sama menunggu.”
Secara kalkulasi politik, tidak ada harapan bagi kita. Tapi secara janji Allah… “Wal aqibatu lil muttaqiin” (kesudahan baik bagi orang-orang bertakwa).
Demikian, wallahu A’lam bis showaab.
Rajab 1447 H
(Sam Waskito)







Komentar