✍🏻Catatan Ferizal Ramli (Alumni UGM tinggal di Jerman)
Apa yang terjadi di Rektorat UGM?
Kenapa surat UGM terkait kasus Jokowi ke Pengadilan dibuat tidak transparan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan?
Institusi sebesar dan punya tradisi akademis World Class seperti UGM tentu saja tahu persis bagaimana membuat surat formal resmi nan kredibibel, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Untuk yang ini UGM absolut tahu persis. Lha wong UGM mendidik para ribuan mahasiswanya dan ribuan alumninya untuk tahu ini. Jadi, adalah hil nan mustahal sampai UGM keleru dalam urusan surat-menyurat ini.
Masalahnya kenapa kok surat UGM ke pengadilan tidak layak dan tidak bisa dipertanggungjawabkannya?
Tampaknya ada kesengajaan pada Pejabat di UGM (di bagian tsb) untuk membuat surat yang tidak layak dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dikarenakan Pejabat yang membuat surat tsb amat mungkin tidak setuju dengan isi surat, dan tidak mau bertanggungjawab atas isi surat. Sementara untuk menulis isi surat yang benar, tidak punya kuasa dan otoritas atau tidak punya keberanian (mungkin kah karena takut tekanan rektorat?)
Jadilah dibuat surat yang tidak ada kop dan tanda tangan sehingga tidak ada pihak yang menjamin kebenaran surat tsb. Jadilah, si pejabat UGM di bagian terkait tidak harus bertanggung-jawab atas kebenaran isi surat tadi.
Kasus surat ini adalah Puncak Gunung Es yang serius, tidak cuma sekedar urusan ketidakprofesional adaministrasi belaka. Mahasiswa dan Alumni UGM itu tahu persis dan justru dididik oleh UGM betapa pentingnya menyelesaikan urusan-urusan seperti ini secara profesional saat kuliah di UGM. Jadi, jika UGM itu sendiri yang justru teledor disini, maka ini amat mungkin disengaja. Kesengajaan ini amat mungkin juga ada sesuatu yang tidak beres yang ditutup-tutupi terkait kasus ini.
Universitas yang menghasilkan puluhan ribu alumni terbaiknya, pilihan idaman para siswa SMA, tradisi risetnya yang begitu kuat world class, dikenal dengan membela masyarakat dengan program-program kerakyatannya sampai ke seluruh pelosok negeri, kok bisa terpuruk seperti ini?
Tidak adakah di Senat Akademik UGM, Majelis Guru Besar UGM atau Majelis Wali Amanat UGM yang berinisiatif untuk mengevaluasi kinerja Rektorat UGM? Kenapa marwah dan martabat UGM bisa terpuruk di titik nadir seperti ini?
25 tahun tinggal di Eropa, TIDAK pernah dengar ada Universitas World Class di Eropa seperti LMU München, HU Berlin, Uni Hamburg, Uni Köln, Goethe-Uni Frankfurt, Uni Oxbridge, Uni Leiden, Uni Stockholm, Uni Sorbonne, dll dibully oleh masyarakatnya. Tidak ada satupun dari univ-univ terbaik tsb dibully dan dijadikan bulan-bulanan oleh masyarakat. Masyarakat malah memuja dan mengagumi universitasnya. Tapi pada UGM, sekarang betul-betul jadi bulan-bulanan publik tanpa selesai-selesai.
Tidak adakah para Senat Akademik, Dewan Guru Besar UGM dan Majelis Wali Amanat UGM yang terbesit untuk mengevaluasi kinerja rektorat UGM? Lalu melakukan langkah perbaikan terukur untuk memenangkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap UGM? Mengapa Jenengan semua diam?
(Sumber: fb penulis)







Komentar