Apa yang terjadi bukan hanya serangan udara, melainkan sebuah jebakan yang rapi yang dipasang untuk pendudukan (Israel) dan Amerika Serikat, dan mereka terjerat di dalamnya dengan cara yang tidak mereka sangka.
🔴Rencana
- Beberapa hari lalu, tangan kanan Netanyahu (Dermer) bertemu dengan menantu Trump (Kushner) di Miami.
- Trump secara terbuka menyatakan: “Orang-orang Israel telah menerima syarat-syarat saya, sekarang Hamas harus menerima, jika tidak maka konsekuensinya akan berat.”
- Rencananya jelas: memancing para pemimpin Hamas ke sebuah pertemuan di Qatar, kemudian menargetkan mereka semua dalam satu serangan, lalu diumumkan sebagai sebuah kemenangan Amerika–Israel di meja perundingan.
🔴Apa yang terjadi di Doha?
- Turki mendeteksi pergerakan sejak awal, melacak pesawat-pesawat F-35 yang bergerak dari pangkalannya, lalu memberi tahu Qatar tentang rencana itu beberapa menit sebelum eksekusi.
- Qatar segera mengosongkan lokasi dengan tenang, meninggalkan lampu tetap menyala untuk mengecoh pesawat.
- Pertahanan udara tidak ditembakkan, dan itu memang disengaja!!! Pesawat dibiarkan melaksanakan misinya agar Israel dan sekutunya, Amerika, terbongkar secara terang-terangan.
- Pangkalan-pangkalan Amerika di Qatar tidak mengaktifkan sistem pertahanannya saat serangan terjadi (Patriot/THAAD), padahal pergerakan udara sebesar itu mustahil terjadi tanpa sepengetahuan mereka.
Namun, meja berbalik.
Tidak ada satupun pemimpin Hamas yang terkena. Khaled Meshaal dan rombongan keluar dengan selamat.
- Secara media, yang tampak adalah: entitas (Israel) mengebom Doha sendiri, bukan delegasi Hamas.
- Secara politik, serangan itu justru memberikan Qatar alasan emas: pangkalan Amerika tidak melindungi kami, bahkan justru menutupi musuh.
- Secara strategis, pintu terbuka untuk mengisi kekosongan itu dengan pangkalan Turki, sehingga Ankara berubah dari sekadar pendukung politik menjadi payung keamanan langsung di Teluk.
🔴Jebakan
Israel dan Amerika ingin tampil sebagai pemenang, namun ternyata mereka malah memberikan kepada Doha dan Ankara sebuah hadiah strategis: legitimasi populer dan internasional untuk membentuk kembali keseimbangan kekuatan di Teluk.
🔴Ringkasnya
- Washington dan Tel Aviv merencanakan pembunuhan.
- Ankara dan Doha mengubahnya menjadi jebakan politik.
- Meja berbalik, dan dua pemain baru (Turki & Qatar) keluar lebih kuat daripada sebelumnya.
Hari-hari mendatang akan menunjukkan bahwa apa yang terjadi di langit Doha bukanlah sekadar pengeboman, tetapi awal dari reposisi besar di Teluk, dan entitas (Israel) sendirilah yang memberi alasan itu.
(Sumber: Fb Ust FIJ)






Komentar