🔴7 Oktober… Duhai hari yang tercatat dalam sejarah melalui pintu-pintu terluasnya…
Pada hari ini dua tahun yang lalu, seperti yang dapat Anda saksikan di bawah ini, para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Allah tambahkan hidayahnya dan memuliakan mereka dengan tekad, berangkat untuk menghancurkan benteng-benteng musuh mereka, mencatat hari terburuk dalam sejarah musuh dan salah satu hari terhebat dalam sejarah bangsa kita.
Kepala-kepala orang merdeka terangkat di mana-mana, sedangkan para budak “Oslo” (yang telah mengakui Israel) dan “kabilahnya”, serta orang-orang seperti mereka di antara para budak, yang kalah, dan kaum Zionis, menundukkan kepala mereka.
Hari ini hanya kehilangan kilaunya di benak kelompok terakhir, dan selalu melalui ratapan palsu atas para martir dan kehancuran.
Jika perlawanan dan peperangannya diukur dengan “jumlah korban”, seperti ungkapan militer yang terkenal, maka tidak akan ada penjajah atau penjajahan yang pergi (hengkang dari tanah jajahannya) sepanjang sejarah, dan umat manusia akan tetap diperbudak di tanah pertanian penjajah dan para tiran hingga Hari Kiamat.
Ini adalah sejarah yang takkan pernah sama seperti sebelumnya, dan siapa pun yang membaca pengalaman bangsa-bangsa yang mengalahkan penjajah dan penjajahan mereka akan memahami hal ini.
Jangan bicara tentang kebebasan, kebanggaan, dan martabat kepada para budak; itu adalah istilah-istilah yang tak ada dalam kosakata mereka. Fokuskan perhatian Anda pada mayoritas orang merdeka yang berpihak pada kemurnian darah kita dan berbalik melawan kelompok yang merusak bumi, mengamuk, dan mencapai puncak kejayaan.
Semoga kedamaian Allah menyertai “banjir,” “Banjir Al-Aqsa,” para pelakunya, para martir, dan para pahlawannya. Semoga kedamaian Allah menyertai Gaza, kebanggaan dan kemuliaan, dan atas umat besar yang sabar dan tabah, yang memukau dunia. Semoga kedamaian Allah menyertai hati yang tak pernah kehilangan iman pada janji Allah dan tak pernah berkompromi dalam menegakkan kebenaran.
Malu, aib yang tak terkira, atas mereka yang kecanduan rasa malu, terutama mereka yang mengkhianati darah rakyat mereka dan sedang menunggu buah kepahlawanan mereka. Janganlah kita lupakan para budak yang menggemakan delusi tuan mereka, menusuk para mujahidin dari belakang, dan melayani penjajah dengan berbagai cara.
Semoga Allah melimpahkan kedamaian di bumi yang telah Allah berkahi bagi seluruh alam… Semoga Allah melimpahkan kedamaian di Yerusalem dan “Al-Aqsa”-nya, dan di Palestina dari laut hingga sungainya… Damai… Damai.
(Yaser Zaatreh)







Komentar