Tantangan buat KAUM RAHAYU "Satu Keluarga Memutuskan Tidak Lagi Memakai Baju Demi Melestarikan Tradisi Leluhur"

Kaum RAHAYU: 
- budaya nomor satu
- agama nomor dua
- berbudaya harus serius
- beragama sekedarnya 
- memuliakan ajaran budaya
- membenci ajaran Islam 
- air candi lebih baik
- air zamzam tidak lebih baik

Buat kaum "Rahayu" kalau memang tidak suka ajaran Islam karena katanya bukan ajaran leluhur silahkan itu hak anda.

Namun kalau narasinya ingin kembali ke tradisi leluhur ya jangan setengah-setengah tapi seutuhnya, jangan mengaku kembali ke tradisi dan keyakinan leluhur tapi masih mengakomodir tradisi barat, pakaian barat dan nama orang barat.

Nah ngomong-ngomong soal pakaian biasanya yang sering digemborkan adalah pakaian kebaya bagi wanita, iya kan ?

Saya cuma mau menambah informasi bahwa kebaya bukan murni budaya asli leluhur Nusantara melainkan ada pengaruh budaya Timur Tengah, Tiongkok dan Portugis.

Bahkan penamaan kebaya pun diambil dari kata arab عباءة artinya baju atasan.

Kalau ingin kembali ke pakaian wanita leluhur Nusantara sebenarnya tidak memakai pakaian atasan dalam sehari hari, jadi mereka lumrah telanjang dada bagi pria maupun wanita.

Baju atasan seperti "kurug" dan sejenisnya hanya dipakai pada ritual-ritual tertentu atau dipakai oleh wanita dari kalangan agamawan saja.

Hal ini dapat dibuktikan dengan ornamen/relief di candi-candi yang menggambarkan para wanita bertelanjang dada, tidak perlu kaget karena memang itulah tradisi "leluhur", bahkan di bali pun masih lumrah wanita telanjang dada di awal abad 20 dan ada dokumentasi videonya.

Maka dari itu saya sangat mengharap keseriusan para kaum "Rahayu" dalam mengikuti tradisi leluhur secara sempurna termasuk dalam segi pakaian sehingga muncul headline di berita:

"Satu Keluarga Memutuskan Tidak Lagi Memakai Baju Atasan Demi Melestarikan Tradisi Leluhur...."

Misalnya.... 😄😄

(Muhammad Salim Kholili)

Baca juga :