Dulu Erdogan waktu membantu pengungsi Suriah dengan cara ditampung di Turki sekira 2,5 juta jiwa juga lama-lama diprotes sama rakyatnya sendiri karena sebagiannya bikin problem sosial di sana. Umumnya terpaksa menjadi pengemis, bahkan sampai ke kota-kota besar macam Istanbul. Tahun 2014 saya sempat ambil foto rombongan pengemis dari Suriah ini, umumnya bilang, "Satu lira, satu lira."
Di kemudian hari, Erdogan pun mulai merasakan guncangan kuat dari lawan-lawan politiknya terkait pengungsian ini, bahkan secara terang-terangan di pilpres yang lalu capres dari CHP bilang jika dirinya terpilih maka akan memulangkan semua pengungsi apapun situasi di negaranya, aman atau tidak.
Maka apa yang dilakukan oleh Erdogan? Dia memutuskan untuk banyak melakukan manuver di Suriah, terutama menguatkan posisi mujahidin yang dipimpin oleh Al-Joulani. Dan memang hanya itu satu-satunya cara, yaitu menumbangkan rezim setan Assad yang selama ini memerangi rakyatnya sendiri. Rezim inilah sumber masalah besar bagi umat Islam, terutama bagi pembebasan Masjidil Aqsha. Maka inilah langkah kongkrit Erdogan selaku pemimpin negara, menghentikan kezaliman rezim setan di Suriah agar seluruh pengungsi di Turki bisa aman dipulangkan lagi ke negara asalnya.
Andai Erdogan tak ada upaya turut bantu menghentikan kezaliman rezim setan Assad, lalu sekadar menampung para pengungsi saja, mungkin seluruh rakyat Turki juga akan protes karena problem sosial yang semakin besar.
Makanya jangan halu jangan ngayal.. Problem lanjutan mbok yo dipikir, bos.. Rupiah nyungsep, investor kabur, pabrik-pabrik tutup aja pake ngadi-ngadi nampung pengungsi. Dari mana duitnyaaaaaa?
Yang lebih tepat adalah aksi kongkrit ajak semua pemimpin negara untuk bersama-sama menghentikan genosida Gaza. Tapi ini juga rada-rada halu karena banyaknya pemimpin dunia yang berada dalam tekanan Amerika sampai dihina oleh Terompah, "kiss my ass".
(Fairuz Ahmad)