Sejarah Kemenangan Yang Insya Allah Akan Berulang
Kalau standar keimanan pejuang bumi Syam dijadikan sebagai patokan kondisi umat dalam menuju kemenangan, ini adalah sejarah yang insyaallah bakal terulang.
Hampir satu milenium lalu hal ini terbukti nyata.
Dulu,saat al Quds jatuh ke tangan tentara Salib, wilayah Syam dan bulan sabit subur adalah wilayah yang makmur dan kaya, surga dunia pokoknya. Banyak umat yang hidup bergelimang harta, semua serba maju.
Inilah yang kemudian menarik bangsa Frank (Salib) untuk menyerang Syam dengan alasan perang suci, padahal motifnya ekonomi.
Kekayaan memabukkan sebagian pemimpin muslim saat itu, tapi jangan sedih banyak juga yang umat dan ulama ghirah jihadnya tinggi, merekalah yang menuntut para pemimpin mereka untuk menyatakan jihad. Tapi sayang para pemimpin tsb malah memilih berdamai dengan kaum kafir penjajah untuk bisa hidup nyaman dan menyangkal kewajiban untuk berjihad. Sama bukan seperti saat ini?
Jadi gini ya rasanya, marahnya, kecewanya, dongkolnya, umat dan pejuang di 10 abad lalu, mereka-mereka yang menuntut para pemimpinnya untuk mengibarkan bendera jihad dan melawan kaum Salibis tapi malah memilih berhubungan baik dengan musuh karena kepentingan akan kekuasaan mereka. Bahkan di jaman belum adanya ideologi-ideologi lain selain syariat Islam, mereka sudah rusak karena dunia.
Akhirnya para pejuang yang panggilam jiwanya tidak terbendung lagi "membelot" dari pemimpinnya masing-masing dan bergabung dengan pemimpin yang tanpa ragu mengibarkan bendera untuk berjihad.
Proses ini memakan waktu sekitar 90 tahun sampai akhirnya umat Islam punya kekuatan besar di bawah komando Salahuddin al Ayyubi dan akhirnya memenangkan bukan hanya pertempuran tapi juga peperangan, bukan hanya berhasil merebut Al Quds tapi menguasai wilayah Syam dan Mesir.
Saat ini kita berada di titik yg sama seperti umat seribu tahun lalu yang memohon-mohon kepada para pemimpin untuk menyatakan jihad untuk membela dan merebut tanah yang sama.
Beruntungnya kita, sama seperti waktu itu, kita masih punya pejuang-pejuang terbaik meski jumlahnya sedikit dibanding jumlah umat yang ada saat ini.
Ingat, pihak israel sendiri yang mengabarkan bahwa HAMAS mengembalikan dengan cepat jumlah pejuangnya yang syahid dengan rekrutmen baru dan sampai saat ini HAMAS terus membangun kekuatan dan sistem pertahanan yang belum bisa dijebol pihak penjajah zionis.
Ini baru HAMAS, belum pejuang-pejuang lain yang ghirahnya sudah menyala-nyala tapi masih terkendala banyak hal. Tapi tak perlu risau, orang-orang ini akan menemukan jalannya dengan seijin Allah dengan cara yang tak bisa diduga seperti pasukan Salahuddin dahulu dan mereka akan mendapatkan apa yang dijanjikan Allah.
Dan ingat, kemenangan merebut Palestina 10 abad lalu berawal dari penguasaan atas Damaskus. Bisa dibilang para pejuang Syam di masa kini sudah ada di dalam jalur yang tepat.
Bersabarlah sedikit lagi saudaraku, entah itu jannah yang kalian dapat atau hak kalian yang akan kembali, atau bahkan keduanya 🥺
(Fitri Yasemin Rini)