Sebuah perbedaan Petronas dan Pertamina

[PORTAL-ISLAM.ID]  Harga bahan bakar minyak (BBM) di Malaysia yang lebih murah sering menjadi perhatian, terutama setelah munculnya kasus korupsi di PT Pertamina (Persero) dan dugaan pengoplosan Pertamax dengan Pertalite yang merugikan negara Rp 193 Triliun untuk satu tahun hingga total kerugian mendekati Rp 1.000 Triliun selama 5 tahun.

Harga BBM di Malaysia, untuk RON 95 (Pertamax Turbo), hanya dijual dengan harga RM 2,05 per liter atau sekitar Rp 7.500/liter (kurs Rp 3.700 per MYR), sementara BBM dengan RON 97 dijual seharga RM 3,43 per liter atau sekitar Rp 12.600. 

Perbedaan yang mencolok ini membuat banyak orang bertanya-tanya, mengapa harga BBM di Malaysia bisa jauh lebih murah daripada di Indonesia?

1. Subsidi Pemerintah yang Besar

Harga BBM di Malaysia lebih murah dari Indonesia karena pemerintah Malaysia memberikan subsidi yang besar untuk bahan bakar. Subsidi ini diberikan untuk bahan bakar berkualitas tinggi, seperti RON 95, sehingga harga jualnya tetap terjangkau meskipun harga minyak dunia mengalami fluktuasi. 
Pemerintah Malaysia memiliki anggaran subsidi BBM yang besar, memungkinkan mereka untuk menahan harga meskipun terjadi kenaikan harga minyak dunia. Subsidi ini bahkan lebih difokuskan pada bahan bakar dengan kualitas tinggi, seperti RON 95. Selain itu, Malaysia menerapkan sistem Automatic Pricing Mechanism (APM), yang mengatur penyesuaian harga BBM berdasarkan fluktuasi harga minyak dunia. Subsidi BBM baru diberikan jika harga minyak dunia naik, dan jika harga minyak turun di bawah USD 81 per barel, pemerintah akan mengenakan pajak dan mengurangi subsidi.

2. Malaysia Sebagai Negara Pengekspor Minyak

Malaysia adalah negara pengekspor minyak (net exporter), sementara Indonesia merupakan negara pengimpor minyak (net importer). Ketika terjadi lonjakan harga minyak mentah dunia, Malaysia tidak akan terlalu terdampak karena mereka memproduksi lebih banyak minyak daripada yang mereka konsumsi. Sebaliknya, Indonesia yang bergantung pada impor minyak, sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga minyak dunia, sehingga harga BBM di Indonesia cenderung lebih tinggi.

3. Tidak Ada Korupsi

BUMN Malaysia Petronas (Petroliam Nasional Bhd), Perusahaan yang mengelola minyak dan gas Malaysia menjalankan manajemen secara profesional dan anti-korupsi.

Didirikan pada tahun 1974 dengan seluruh sahamnya dipegang oleh Pemerintah Malaysia, perusahaan ini diberi semua sumber minyak dan gas di Malaysia dan diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan menambah nilai dari sumber-sumber minyak dan gas tersebut. 

Sejak didirikan, Petronas telah tumbuh menjadi sebuah perusahaan minyak dan gas terintegrasi dengan bisnis di 35 negara. Perusahaan ini memiliki 122 anak usaha dan 57 perusahaan terasosiasi. Financial Times pun menyebut Petronas sebagai salah satu dari "tujuh saudari baru", yakni tujuh perusahaan minyak dan gas paling berpengaruh yang berasal dari negara di luar OECD.

Perusahaan ini terlibat dalam berbagai bisnis di sektor minyak bumi, mulai dari eksplorasi dan produksi minyak dan gas hingga pemurnian minyak; pemasaran dan distribusi produk minyak bumi; perdagangan; pemrosesan dan pencairan gas; pengoperasian jaringan jalur pipa dan transmisi gas; pemasaran gas alam cair; produksi dan pemasaran petrokimia; pengapalan; rekayasa otomotif; serta investasi properti.

Petronas menyumbang pendapatan yang cukup besar bagi pemerintah Malaysia, yakni lebih dari 15% dari total pendapatan pemerintah Malaysia.

Baca juga :