Raiso turu Jokowi semalaman rek !

Saya kuliah di kampus kecil di pelosok kampung, namun alumni kami ada banyak yang sukses. Tidak saja di bidang akademis seperti terus menjadi guru, dosen, hakim, penyuluh agama, pengusaha, wiraswasta dan lainnya. Dan tentu saja, yang sukses berkarir di bidang politik praktis seperti menjadi anggota DPRD juga banyak. Termasuk ada yang menjadi kepala daerah.

Salah seorang senior yang se-zaman dengan kami kuliah ada yang menjadi Bupati, dalam suatu pertemuan alumni, dibuat acaranya bernama musyawarah besar alumni, kebetulan yang sukses menjadi Bupati ini lah yang secara aklamasi dipilih oleh para alumni baik senior dan junior lintas generasi dan angkatan untuk menjadi Ketua Keluarga Besar Alumni. Begitu lazimnya, sebagai penghormatan kepada alumni yang sukses mencapai puncak karir, kemudian dipercaya untuk mengelola, mengkoordinasikan dan menghimpun segenap entitas alumni yang sudah bertebaran di berbagai bidang pengabdian, daerah, dan bahkan negara.
Dan di banyak acara, biasanya alumni-alumni yang sukses diundang secara rutin. 

Tetapi tidak dengan Jokowi. Ini jadi pertanyaan.

Bukankah hal yang aneh, 20 tahun sukses merintis karir di bidang politik, bahkan mencapai puncak karir tertinggi di negara, menjadi presiden, tetapi Jokowi tidak pernah diundang UGM untuk menjadi keynote speaker dalam berbagai kegiatan-kegiatan alumni?

Malah Jokowi mengadakan temu alumni secara private dengan hanya beberapa orang saja yang memasang badan mengakui Jokowi sebagai teman seangkatannya kuliah, dengan unjuk ijazah dan beberapa foto-foto yang tersimpan di galeri handphone, bukan dalam album foto jadul. Dan inipun dia lakukan ketika ijazahnya dipertanyakan.

Bahkan ada guru yang mengaku guru fisikanya saat di SMA malah berusia lebih muda darinya.

Mustahil rasanya jika UGM merasa malu, sekalipun kemampuan Jokowi secara praktis tampak kasat mata jauh dibawah nilai rata-rata. Yang kalau bicara ngelindur, sering delay, gagu dan pecicilan. Cuma dia pandai memerankan karakter seolah dia punya kemampuan lebih dengan tertawa cengengesan nya yang eh eh eh eh lalu ngacir ketika diberondong pertanyaan oleh awak media. Sekali lagi ini mustahil, UGM tidak merasa bangga.

Kami yang alumninya baru ada yang jadi Bupati saja, tetapi tetap saja kami sangat bangga dengan pencapaian karirnya. Seharusnya alumni-alumni senior UGM bangga dengan Jokowi. Tetapi mulai banyak yang tidak, dan sekarang bersuara.

Sekarang, alumni-alumni seniornya yang sukses dan masih memiliki rasa tangggungjawab, kejujuran dan integritas, turun gunung semua.

Raiso turu Jokowi semalaman rek !

Salam Fufufafa,

(Budi Akbar)

Baca juga :