[PORTAL-ISLAM.ID] JAWA TENGAH - Pelabuhan Kendal yang dulunya digadang-gadang jadi motor ekonomi Jawa Tengah, kini malah terbengkalai selama dua tahun dan hanya jadi tempat memancing.
Bayangkan, pelabuhan seluas 63 hektare dengan biaya pembangunan lebih dari Rp 567 miliar, kini tak ada kapal yang datang, kantor pun tutup, rumput liar mulai tumbuh.
Penyebabnya, pendangkalan akibat sedimentasi, birokrasi berbelit, dan minimnya minat investor swasta. Bahkan warga lebih mengenal pelabuhan ini sebagai tempat sepi untuk pacaran, bukan pusat logistik atau transportasi laut.
Apakah megaproyek seperti ini hanya akan jadi monumen kegagalan atau masih bisa diselamatkan?
Kondisi Pelabuhan Kendal yang mangkrak terlihat kumuh dan kotor. Sejumlah gedung bangunan pun tidak terawat dan dibiarkan terbengkalai begitu saja selama dua tahun.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi saat meninjau Pelabuhan Kendal. Ia mengatakan, pelabuhan yang seharusnya diperuntukkan sebagai tempat penyebrangan saat ini kondisinya sepi, padahal pembangunan pelabuhan ini menelan biaya ratusan miliar.
“Kita sangat berdosa dengan Bupati terdahulu kalau tidak merawatnya,” kata Wabup Benny, dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, belum lama ini, dilansir JogloJateng.com, Senin (14//4/2025).
Ia mengungkapkan, mangkraknya pelabuhan penyebrangan disebabkan karena sudah tidak ada lagi aktivitas keluar masuk kapal di pelabuhan tersebut. Menurutnya, tidak adanya aktivitas keluar masuk kapal di pelabuhan tak lain dikarenakan sendimentasi tinggi di dermaga pelabuhan.
“Kapal nggak bisa keluar masuk karena sendimentasinya tinggi. Ini adalah PR (pekerjaan rumah, Red.) bagi saya dan bupati agar bagaimana sendimentasi ini bisa dikeruk dan kapal bisa kembali beroperasi,” ungkapnya.
Dia menyampaikan bahwa baik dirinya maupun bupati menaruh harapan agar pelabuhan ini kembali beroperasi dan mampu kembali melayani penyeberangan.
[VIDEO]
Begini ini klu cuma membangun dan membangun tanpa konsep yg jelas..... pic.twitter.com/8GvwS3ID0a
— Demokrasi Rasa Nepotisme (@Bambangmulyonoo) April 14, 2025