[PORTAL-ISLAM.ID] Prof. Dr. Sofian Effendi MA, MPIA, Ph.D, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) 2002-2007, mengeluarkan kritik tajam terhadap kejelasan dokumen akademik Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 12 April 2025.
Wawancara Prof. Dr. Sofian Effendi mengenai kasus ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilakukan pada 12 April 2025. Wawancara tersebut dipublikasikan oleh Sawitku, di mana Prof. Sofian mengemukakan kritiknya terhadap kejelasan dokumen akademik Jokowi dan mempertanyakan keberadaan ijazah yang diklaim hilang.
Dalam wawancara tersebut, ia menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa ijazah tersebut pernah ada dan mengkritisi penjelasan yang diberikan oleh pihak UGM.
Ia menyoroti berbagai kejanggalan terkait klaim bahwa ijazah Jokowi hilang dan menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung keberadaan ijazah tersebut.
“Dikatakan hilang, tapi di mana bukti kalau ijazah itu pernah ada?” ujarnya.
Ia menilai penjelasan yang diberikan oleh rektorat dan dekanat UGM selama ini tidak memadai dan sering kali kabur, menciptakan lebih banyak kejanggalan daripada klarifikasi.
Salah satu poin penting yang diangkat adalah analisis menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) terhadap foto dalam dokumen ijazah Jokowi. Prof. Sofian mengungkapkan bahwa analisis tersebut menunjukkan bahwa foto di ijazah tidak sesuai dengan wajah Jokowi.
Selain itu, ia juga mengkritisi kredibilitas skripsi Jokowi, yang menurutnya tidak memenuhi standar akademik yang seharusnya mencakup informasi seperti nama dosen pembimbing dan catatan nilai yang jelas.
Prof. Sofian mendesak UGM untuk memiliki keberanian moral dalam menyampaikan kebenaran mengenai isu ini. Ia menekankan pentingnya transparansi dan kejujuran dari pimpinan universitas dalam menjawab pertanyaan publik yang terus berkembang mengenai keaslian dokumen akademik Jokowi.
(Sumber: Sawitku)