Menengok Gaya Pencitraan KDM
Oleh: Ustadz Budi Marta Saudin
Dalam demokrasi, pencitraan adalah bumbu wajib untuk menarik dukungan masyarakat.
KDM telah berhasil menghentak publik dengan berbagai gebrakannya seperti penanganan banjir, pemutihan pajak kendaraan bermotor pada tahun terlewat, penghapusan study tour siswa sekolah, hingga pelarangan penggunaan mobil dinas untuk mudik.
Bukan hanya itu, dalam kesehariannya, KDM aktif menemui masyarakat miskin, hingga memberantas penjual miras dan judi.
Dia juga meyakinkan khalayak umum bahwa asal usulnya jelas, pendidikannya jelas, dan lingkungannya jelas.
Kerap kali, KDM menemui teman sekolahnya, guru-gurunya, hingga orang-orang yang dulu pernah dekat dengan kehidupannya.
KDM adalah politisi yang merintis dari nol. Berawal aktif di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), kemudian jadi anggota DPRD Purwakarta, Wakil Bupati Purwakarta, Bupati Purwakarta, anggota DPR RI, hingga kini menjadi gubernur Jawa Barat.
Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dia merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader. Ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis Palang Merah Indonesia.
Dedi Mulyadi menempuh masa SD hingga SMA di kota kelahirannya, Subang. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri 1 Purwadadi (1990). Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sarjana Hukum (1999). Selama berkuliah Dedi Mulyadi juga pernah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.
Booming KDM sekarang bukanlah usaha instan. Ia lakukan branding diri sebagai Urang Sunda yang peduli rakyat kecil sejak belasan tahun silam.
Apa saja yang membuat mantan suami Anne Ratna Mustika ini meraih simpati publik, demikian ulasan singkatnya:
(1) Tim Media Pribadi yang Aktif
Kemanapun KDM pergi, kameramen selalu ikut membuntuti.
Kejadian-kejadian yang kadang biasa, didramatisasi dengan editing video yang ciamik, sehingga orang suka melihatnya.
Tim media bekerja dengan maksimal. Setiap sudut dapat direkam dengan sempurna. Tentunya dengan mencari sudut pandang yang sesuai dengan tujuan dibuatnya video.
Chanel Youtube KDM saat ini memiliki 6 juta lebih subscriber. Setiap video yang diposting ditonton ratusan ribu views (rata-rata di atas 500 ribu tayangan).
(2) Rajin Membuat Video yang Menyentuh Hati
KDM kerap menemui warga miskin, memberi bantuan langsung berupa uang atau barang.
Kerap kali, penerima bantuan yang menangis sesenggukan dibuat lebay, sehingga kita yang menontonnya akan terbuay dan terucap: Inilah pemimpin idaman.
(3) Aktual dan Faktual
Setiap ada kejadian yang menjadi isu nasional, KDM maju terdepan bersuara. Seperti kasus mencuatnya Vina Cirebon. KDM yang blusukan kemana-mana menemui keluarga Vina, keluarga narapidana.
Upaya peninjauan kembali narapidana kasus Vina, juga atas dukungan penuh KDM, sehingga dapat menggandeng pengacara nasional beken seperti Otto Hasibuan, dll.
Pada kasus banjir, KDM langsung meluncur ke Bogor untuk menggusur tempat wisata yang dianggap jadi salah satu penyebab banjir.
Bangunan yang sedang digarap oleh Eiger juga berhasil distop oleh KDM, karena dianggap melanggar tata kelola hutan dan perkebunan.
(4) Identitas Sunda
KDM asli bersuku Sunda. Dalam berbagai videonya, seringkali dia berbicara dengan bahasa Sunda kepada masyarakatnya.
Meskipun Jawa Barat tidak sepenuhnya dari suku Sunda, tapi KDM berani memposisikan diri bergaya dengan atribut kesundaan.
Gerakan menanam pohon dan anti penebangan hutan, oleh KDM dianggap sebagai ajaran leluhur Sunda yang harus digiatkan saat ini.
Upaya kelestarian lingkungan hidup dan pencegahan banjir, KDM menggunakan pendekatan melalui adat istiadat dan budaya Sunda.
Orang Sunda senang betul dengan identitas seperti ini.
Dan ternyata, sambutan di medsos luar biasa. Bukan hanya orang Sunda yang sepakat, tapi orang-orang dari berbagai macam suku pun mengiyakan ide KDM.
(5) Memenej Isu dengan Hebat
KDM pintar memainkan isu yang sedang terjadi. Setelah selesai satu, dia dan tim bisa menggarap isu berikutnya.
Isu yang diciptakan bukan kaleng-kaleng. Dan nampak sekali bahwa hal-hal yang dilontarkan berdasarkan riset yang mendalam oleh para ahli.
Saat ramai keluhan tentang study tour, wisuda sekolah, manasik haji untuk anak-anak, KDM berani untuk menghapus itu.
Pastinya emak-emak mendukung langkah tersebut.
Sedangkan para bapak, tersenyum manis dengan kebijakan penghapusan pajak kendaraan bermotor yang telah lewat.
Ide-ide KDM kemudian mulai ditiru oleh pemimpin daerah yang lain.
Menuju RI-1
Sekarang sudah ada upaya gerakan dukungan KDM maju nyapres pada 2029. Hal tersebut karena dia dianggap layak memimpin Indonesia yang keadaannya sedang carut marut seperti ini.
Entah, apakah gaungan suara ini didengungkan oleh para buzzernya ataukah murni dari masyarakat luas.
Yang pasti, untuk saat ini, KDM sedang ada di puncak popularitasnya.
Jika KDM nanti maju Nyapres dan menang, maka akan menghilangkan mitos bahwa Presiden harus orang Jawa.
(Madinah, 6 April 2025)