Ustadz Wahab Rajasam:
Beberapa hari kemarin saya banyak sharing dengan seorang mantan artis laki laki yang sangat populer di dunia film layar lebar, sinetron, bintang iklan, hingga host acara hiburan.
Saya begitu salut dengan kegigihan beliau memperjuangkan keimanan dan keistiqomahannya.
Sudah menjadi rahasia umum, setiap artis yang hijrah ujian pertama yang menghampiri adalah soal ekonomi.
Beliau sampai harus jualan es Thai tea dan sejenisnya gitu, yang sehari kadang cuma laku 50rb aja, jualan baju murah, jam obralan, yang kadang meneteskan air mata saat tidak laku.
Suatu ketika beliau ketika sudah mulai Istiqomah sholat 5 waktu dan mengetahui hukum ikhtilat (larangan campur baur laki perempuan) diminta membawakan acara kuliner, beliaupun mensyaratkan tidak ada wanitanya yang tampil bersamanya, dan iklannya juga aman hanya produk makanan.
Eh ternyata tiba tiba di Episode keberapa gitu, muncul sosok wanita datang dan duduk di mejanya sambil ikut review dan nanya nanya kebeliau yang membuatnya terkejut.
Spontan beliau berhenti ga mau melanjutkan syuting dan mengundurkan diri dari acara itu.
Saya banyak belajar dari keteguhan keimanan beliau yang hanya tau sedikit tentang agama tapi maksimal mempraktekkan dalam kehidupannya.
Sementara kadang ikut sedih ketika menyaksikan Ikhwan/akhwat yang aktif kajian tapi banyak menghabiskan waktu untuk dabat sana sini, tapi sedikit mengamalkan ilmu yang didapat dari kajian asatidzah, terutama masalah adab.
Bahkan terkadang saya malu ketika beliau bangun lebih dulu dari saya untuk qiyamullail.
Bahkan rasanya ingin nangis sendiri ketika beliau meminta dido'akan oleh diri ini. Padahal diri inilah yang lebih butuh dido'akan oleh orang yang minta didoakan tersebut. Karena Istiqomah itu sangat berat. Kalolah bukan karena tinggal di pesantren dan banyak bergaul dengan orang orang baik, maka saya tidak tau akan seperti apa perilaku diri ini.
Teman teman, jangan merasa lebih aman karena lulusan pondok, kuliah agama, dipanggil ustadz, keluarga juga sudah kenal ngaji dan manhaj, tinggal dilingkungan semanhaj. Talbis iblis (tipu daya iblis) itu bisa masuk lewat apa saja. Terutama ketika kita merasa aman karena merasa paham agama, yang biasanya dimulai dari ujub pada kepandaian diri sendiri dalam masalah agama dan merasa dekat dengan para ustadz hebat.
Kini keahlian beliau didunia broadcast sangat dibutuhkan untuk penyebaran dakwah. Semoga bisa kolaborasi.
(fb)