Tahjīr Itu Ngusir: Jangan Ketipu Bungkus 'Evakuasi'
Oke, let's be real.
Ada yang bilang warga Gaza bakal “dievakuasi sementara” ke negara lain demi alasan kemanusiaan. Kedengerannya kayak tindakan mulia, kan? Tapi coba kita ulik dikit: beneran evakuasi... atau sebenernya tahjīr?
Tahjīr itu apa sih?
Itu bahasa Arab dari relokasi paksa. Artinya: lo dipaksa ninggalin rumah, tanah, kampung halaman lo... dan nggak bisa balik lagi. Kayak diusir, tapi pakai alasan "demi kebaikan lo sendiri". Sounds familiar?
Siapa yang dorong tahjīr ini?
Bukan rahasia lagi. Trump & Netanyahu udah lama ngimpiin pengosongan Gaza. Rencana mereka: paksa Mesir & Yordania buat nampung warga Palestina. Tapi dua negara itu nolak mentah-mentah. Yordania tegas langsung bilang NO. Mesir? Mereka mobilisasi massa, dorong opini publik, bahkan bangun aliansi sama Yordania dan Prancis buat nahan rencana ini.
Terus, Indonesia ngapain?
Prabowo bilang Indonesia siap nampung 1000 warga Gaza, buat diobati dan “dipulangkan nanti pas situasi aman.” Tapi... yakinkah kita itu sementara? Udah banyak contoh warga Palestina yang ngungsi, dan nggak bisa balik selamanya. Akses ditutup total sama penjajah. So, apa jaminannya mereka bisa balik? Solusinya kirim temtara dengan senjata mutakhir dan lengkap pak.... Usir isriwil Dari bumi palestina
“Tapi masa kita biarin anak-anak & ibu-ibu dibantai?”
Of course not. Tapi solusi bukan ngosongin Gaza biar Zionis bisa ambil alih. Idealnya, warga sipil dilindungi, mujahidin tetap bertahan, dan wilayah Gaza dijaga. Karena Gaza itu bukan cuma tanah, tapi simbol perlawanan. Kita nggak bantu dengan mindahin orang, tapi dengan ngusir penjajah.
Tahjīr = bagian dari proyek genosida.
Ini bukan teori konspirasi. Ini udah direncanain sejak 1971. Bukan cuma pengusiran, tapi pembersihan etnis. Dan kalau kita diem aja atau bahkan bantu relokasi, ya kita ikut main di skenario mereka.
Kesimpulan: Jangan Ketipu. Tahjīr Itu Ngusir.
Bungkusnya sih "evakuasi", tapi isinya: pengusiran paksa + pengosongan Gaza.
Jangan bantu penjajah duduk manis di tanah yang mereka rebut.
Gaza bukan untuk ditinggalin, tapi diperjuangi.
(Oleh: Pompy Syaiful)