ISRAEL ANCAM PRESIDEN SURIAH AGAR TIDAK MELEWATI BATAS 'GARIS MERAH'

[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pada Kamis (3/4/2025) mengeluarkan peringatan keras kepada Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa, mengancam konsekuensi besar jika Suriah mengancam keamanan “Israel”.

Dalam pernyataannya, Katz menegaskan, “Aku peringatkan pemimpin Suriah, Al-Jaulani: Jika kau mengizinkan pasukan musuh memasuki Suriah dan mengancam kepentingan keamanan ‘Israel’, kau akan membayar harga yang mahal.” Ia sengaja menyebut Al-Sharaa dengan nama sebelumnya, Abu Muhammad Al-Jaulani.

Katz juga menyatakan bahwa serangan udara “Israel” di Hama dan Damaskus adalah “pesan yang jelas dan peringatan untuk masa depan. Kami tidak akan membiarkan ada ancaman terhadap keamanan ‘Israel’.”

Meski tidak menyebut secara spesifik siapa yang dimaksud dengan “pasukan musuh”, media “Israel” sebelumnya melaporkan kekhawatiran Tel Aviv terhadap potensi kesepakatan antara Suriah dan Turki. Kesepakatan ini bisa memberi Turki pengaruh militer di Suriah dan berpotensi menghambat operasi udara “Israel” di wilayah tersebut.

Sedikitnya 9 warga sipil Suriah syahid pada Kamis dini hari setelah serangan brutal “Israel” di Suriah selatan, yang terjadi pasca-invasi pasukan mereka ke wilayah tersebut.

Para aktivis melaporkan terjadi bentrokan sengit antara pasukan “Israel” dan kelompok bersenjata lokal, yang menyebabkan kerugian di pihak “Israel”. Akibatnya, mereka terpaksa mundur. Namun, klaim ini tidak diakui oleh militer “Israel”.

Lebih dari 17 serangan menghantam pangkalan militer Hama, menyebabkan kehancuran besar.

Media resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa “serangan udara ‘Israel’ menargetkan kawasan sekitar pusat penelitian ilmiah di distrik Masaken Barzeh, Damaskus, serta wilayah di sekitar kota Hama.
Reuters mengutip sumber militer Suriah yang menyatakan bahwa lebih dari 10 serangan udara Israel di pangkalan udara Hama menghancurkan landasan pacu, menara kontrol, gudang senjata, dan hanggar pesawat.

Sumber tersebut menambahkan, “Pangkalan udara Hama dihancurkan sepenuhnya oleh ‘Israel’ agar tidak bisa digunakan lagi. Ini adalah strategi sistematis untuk melumpuhkan kekuatan militer pangkalan udara utama di negara ini.”

Menanggapi serangan Israel di Suriah, Menlu Turki Hakan Fidan menyatakan:

“Israel berusaha keras untuk mengirim pesan kepada kita dengan melakukan serangan kosmetik di Suriah yang tidak memberikan manfaat taktis/strategis sama sekali. Mereka gagal menyadari bahwa kita telah memutus sambungan telepon ke Tel Aviv sejak lama. Kehadiran militer kita di Suriah hanya akan bertambah besar.”
Baca juga :