Dulu saat pasukan Rusia masuk ke Suriah untuk menyokong rezim Assad, situasi pertempuran menjadi terbalik dengan babak belurnya Mujahidin. Banyak wilayah jatuh ke tangan musuh.
Hari demi hari mata ini diberikan pemandangan pembantaian keji terhadap penduduk sipil mulai penghancuran dengan berbagai jenis bom pembunuh dari jenis biasa hingga bom yang terlarang fosfor, cluster, dan bom kimia.
Aku yang pernah membersamai mereka merasakan kesakitan yang sangat. Bahkan pernah terbersit bahwa kejiwaankupun terkena. Ada bias keputusasaan yang mulai merayapi jiwa.
Kalimat, "Kelihatannya kita akan kalah." Seakan mulai menggeser kalimat, "kemenangan pasti akan datang, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat...." Ditambah isu Suriah yang begitu 'sensitif' di negeri Nusantara ini.
Namun bisikan keputusasaan dengan izin Allah berhasil teranulir dari jiwa, salah satunya adalah dengan mengikuti berita-berita mujahidin Suriah yang terus menunjukkan ketabahan yang luar biasa ditamban ingatan akan sahabat-sahabatku yang mendahului syahid (Insya Allah). Dan inilah menguatkanku, setelah pertolonganNya.
Pun demikian, sikapku terjadap jihad Gaza Palestina. Sesekali bias keputusasaan itu menyusul ke dalam hati saat melihat pembantaian keji yang dilakukan oleh zionis yahudi. Namun keyakinanku akan pertolongan Allah harus lebih besar agar tidak jatuh kepada keputusasaan yang kemudian membuatku berburuk sangka kepada Allah.
InsyaaAllah, bi idznillah Gaza Palestina akan meraih kemenangan sebagaimana Afghanistan dan Suriah telah meraihnya.
(Ihsanul Faruqi)