"IJAZAH PALSU JOKOWI" menurut pandangan advokat dan praktisi hukum, Gufron Khan (Gufroni), Ketua Ketua Riset LBH-AP Muhammadiyah. Sangat menarik apa yang disampaikan Gufron Khan yang digaris merahi di atas.
IJAZAH PALSU JOKOWI
Hari ini (15/4/2025) di Yogyakarta, tepatnya di UGM ratusan orang berkumpul untuk mempertanyakan ijasah Jokowi. Hadir para tokoh dan juga alumni UGM yg selama ini menyuarakan soal ijasah yang diduga palsu milik Jokowi yg dikeluarkan UGM.
Saya tidak mengikuti dengan seksama apa yg terjadi di UGM hari ini. Saya seharian di kampus UMT untuk mengajar dan siang sampai sore bertemu beberapa orang yg memiliki permasalahan hukum dengan PIK 2. Malam mengajar lagi.
Isu ijasah palsu milik Mulyono (nama lain Jokowi) terus bergulir dan menjadi perbincangan publik. Sekalipun televisi tidak memberitakan isu itu, tapi beritanya berseliweran di sosial media baik di youtube, tik tok dan kanal lain. Bahkan disiarkan secara live di konten2 sosial media.
Sebegitu pentingkah isu ini sehingga orang2 dari Jakarta dan daerah lain harus datang ke UGM mempertanyakan ijasah milik Jokowi yg diduga palsu itu? Apa akibat hukumnya bila terbukti palsu ijasahnya dan bagaimana kedudukan hukum Jokowi ketika menjabat presiden untuk 2 periode itu? Pastinya implikasi hukumnya akan kemana2 dan berpotensi cacat hukum statusnya sebagai presiden saat Jokowi berkuasa.
Ada tanggapan dari salah satu guru besar UGM bahwa ijasah asli milik Jokowi hilang dan bisa dibuatkan ijasah baru. Ini agak aneh memang. Seharusnya yg menyatakan ijasah aslinya hilang yaitu si pemilik ijasah itu. Ada juga dari pihak pengacara Jokowi yg menyatakan sudah lihat ijasah asli milik Jokowi dan ijasah itu tdk akan diperlihatkan. Ini juga lebih aneh dan cenderung lucu.
Apapun itu, kejanggalan bahwa ijasah itu palsu makin terbuka dan tak bisa ditutupi lagi. Secara logika sederhana, ketika seseorang dituduh ijasahnya palsu maka tunjukkan saja ijasah yg aslinya. UGM sebagai kampus ternama di Yogyakarta juga tidak perlu pasang badan untuk Jokowi. Nama besar kampus ini jadi taruhannya. Dan karena kasus ini, UGM tidak masuk dalam pilihan kampus yg menjadi rencana daftar kuliah utk putri saya yg akan lulus SMA tahun ini.
Pun kampus UI juga tidak masuk daftar pilihan kampus utk putri saya karena ada nama Bahlil sbg lulusan doktor yg juga bermasalah dg disertasinya.
(Sumber: fb)