Gaya-gayaan Bikin Jembatan 400 Milyar 'Buka-Tutup', ENDINGNYA....

Jembatan ini ada di dekat kota Pangkalpinang, Bangka. Beberapa tahun lalu, saat ada acara literasi di sana, saya pernah diajak ke jembatan ini. Lihat-lihat.

Duluu, jembatan ini "kebanggaan" banget deh. Makanya saya diajak lihat.

Saya lihat, dan B saja. Karena begitulah. Indonesia gitu loh. Infrastruktur itu kebanyakan dibangun bukan karena kebutuhan, tapi karena proyek. Termasuk jembatan ini.

Apakah jembatan ini urgent sekali dulu? Mbuh. 2,5 kilometer dari jembatan ini (garis lurus), sudah ada jembatan lain. Itu betul, memang menghemat waktu perjalanan, tapi ayolah, itu tuh Bangka. Kemana-mana setengah jam kelamaan. 
Nah, lebih kacau lagi, entah siapa desainer jembatan ini; sudahlah dibangun di mulut sungai yg banyak kapal melintas, dia bikin pakai sistem buka tutup, alias jembatan bascule.

Kalau ada kapal besar mau lewat, jembatan dibuka. Habis itu ditutup. Sungguh, ini tuh dulu yg punya ide siapa? Aduh aduh. Di Indonesia itu nggak cocok model beginian. Kenapa nggak cocok? Duh Rabbi, biaya operasional buka tutup itu siapa yang bakal nanggung?

Maka begitulah nasib jembatan ini. 400 milyar anggarannya. Hari ini, jembatan ini mentok dibuka terus begini (sesuai foto). Tidak dioperasikan lagi. Biaya buka tutupnya setahun bisa 600 juta. Belum lagi perawatan, dll. Sementara Bangka itu defisit anggaran. 

Jadi sudahlah, biar saja jembatannya 'menganga' terbuka abadi.

400 milyar 'terbuang' percuma deh.

Coba dulu elu itu bikin jembatannya tinggi pemanen. Jadi kapal tetap bisa lewat, mobil dkk tetap melintas. Selesai. Nggak usah gaya-gaya. 

Nah, jika tdk bisa dibuat permanen tinggi, simpel tunda dulu saja. Mending ngurus pendidikan, sekolah.

Siapa yang mau tanggung jawab atas 400 milyar ini?

Semua sudah lupa tuh. Ehem, tepatnya, semua sudah sibuk pindah ke proyek2 lain. Bangun bandara, jauh, bikin susah. Bangun stadion, habis PON jadi gedung hantu. Bangun jalan tol, okelah dipakai, tapi ssst, itu tuh jalan berbayar, mayoritas penduduk nggak lewat situ. Bangun Food Estate, entah apa kabarnya. Pusat ini, pusat itu. Bangunan ini, bangunan itu. Bikin ini, bikin itu, yg penting proyek jalan.

Bermanfaat? Mbuh.

(By Tere Liye)

Baca juga :