[PORTAL-ISLAM.ID] Kunjungan mendadak Netanyahu ke Washington tampaknya merupakan pemanggilan darurat dari Gedung Putih, sebagaimana disinggung oleh media Israel sebelum kunjungan itu.
Pernyataan Trump menjelaskan secara gamblang rincian pembicaraan yang tidak sejalan dengan keinginan Netanyahu dan di dalamnya ia mendengar hal-hal yang tidak menyenangkannya.
Kemungkinan besar, pertemuan antara Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dengan Menlu Amerika, Marco Rubio, di sela-sela pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO di Brussel sekitar empat hari yang lalu, memainkan peran penting dalam kunjungan ini.
Tampaknya Fidan menjelaskan kepada pihak Amerika bahaya dari tindakan-tindakan Netanyahu di Suriah, dan potensi hal tersebut mengarah pada bentrokan langsung antara Turki dan Israel, meskipun Ankara tidak menginginkan Suriah berubah menjadi arena konflik Turki-Israel. Tentu saja, isu Gaza dan dampaknya terhadap stabilitas seluruh kawasan juga tidak luput dibahas.
Karena itu, pesan-pesan Trump kepada Netanyahu sangat jelas dan tegas:
⭕️ Dilarang terjadi bentrokan dengan Turki di Suriah dan segala perselisihan harus diselesaikan sebelum makin memburuk.
⭕️ Penekanan pada hubungan pribadi antara Trump dan Erdogan, serta saling hormat-menghormati antara kedua presiden—dan ini bukan hal baru. Hal ini sudah dikenal sejak masa jabatan pertama Trump. Bahkan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, pernah mengatakan bahwa Erdogan memiliki kemampuan untuk menghubungi Trump dan mengaksesnya kapan pun ia mau. Namun, pengulangan hal ini di hadapan Netanyahu adalah pesan yang jelas agar Netanyahu menghentikan tindakan provokatifnya di Suriah.
⭕️ Amerika Serikat akan mengadakan pembicaraan langsung dengan Iran, dan Netanyahu dilarang melakukan tindakan apa pun yang dapat merusak pembicaraan tersebut, setidaknya untuk saat ini.
⭕️ Isu Gaza masih menjadi yang paling sulit dan paling kompleks. Meskipun kali ini pernyataan Trump mengenai pengusiran (warga) terdengar kurang bersemangat dibanding sebelumnya, namun dari pernyataannya tampaknya beberapa hari ke depan bisa menyaksikan gencatan senjata dan tercapainya kesepakatan baru.
Suriah merupakan pihak yang paling diuntungkan dari pernyataan Trump terkait Turki.
Sementara pihak yang dirugikan adalah:
- Pasukan milisi QSD (SDF) yang sedang berada di hari-hari terakhirnya
- Sebagian kelompok dari kalangan minoritas Suriah yang terus berupaya mencari perlindungan asing dengan cara apa pun
- Oposisi Turki yang mendemo Erdogan.
(Abu Abdillah)