Berbohong di samping Rasulullah

Baru saja keluar dari Raudhah (tempat di dalam Masjid Nabawi yang berada di antara makam Nabi Muhammad SAW dan mimbar),
hati masih hangat, mata masih sembab.

Di pintu keluar, dibagikan air zamzam, satu orang satu botol.
Sampai tiba giliran orang di depanku,
dia bilang belum dapat,
padahal tangan satunya sudah menyembunyikan botol zamzam.

Petugasnya bertanya,
“Wallahi?”
Dia jawab: “Wallahi.”
Ia bersumpah atas nama Allah…
untuk satu botol air yang sebenarnya sudah dia genggam.

Aku tercenung.
Di rumah Allah,
di dekat makam Rasul-Nya,
masih ada yang berani bersumpah palsu.

Padahal zamzam di Masjid Nabawi ini tak pernah habis,
mengalir di sudut-sudut masjid,
tersedia untuk siapa pun yang butuh.
Tapi begitulah manusia…
karena nafsu, bisa lupa bahwa Allah sedang melihat.

Hari ini aku belajar,
ibadah tak selalu berbanding lurus dengan kejujuran.
Dan haji atau umrah tak otomatis membersihkan hati,
jika niatnya hanya sekadar formalitas ritual.

Semoga kita dijauhkan dari dusta,
terlebih dusta yang diselipkan dalam ibadah.
Na’udzubillah.

(Tri Widayanti)

Baca juga :