Gufron Khan (Gufroni), Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, di akun fbnya:
Kemarin ada orang yang tidak saya kenal menghubungi saya via WA. Mengaku sebagai pengurus ormas terbesar di Indonesia (NU -red). Beliau sangat mengapresiasi terhadap advokasi oleh LBH AP PP Muhammadiyah terhadap korban perampasan tanah oleh PIK 2. Dia mengikuti kegiatan advokasi kami di sosmed.
Beliau menawarkan saya untuk bisa bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan fakta-fakta kasus perampasan tanah di Banten dan mengupayakan untuk saya bisa ada perdamaian dengan Aguan dengan meminta agar sertifikat tanah milik rakyat yang dirampas untuk dikembalikan.
Beliau juga menginfokan bahwa Aguan sudah kehabisan dana karena dana dari konsorsium di stop karena proyek PIK 2 banyak demo atau penolakan dari warga. Makanya ada rencana sertifikat tanah (milik warga) mau dikembalikan. Juga menyampaikan bahwa Mabes Polri juga sudah mulai kecewa karena pembangunan markas Brimob tak kunjung dibangun oleh Aguan. Bahkan dana CSR juga tidak mengalir ke institusi kepolisian. Makanya sekarang ini tidak ada lagi penangkapan atau kriminalisasi warga yang menolak tanahnya dirampas dengan dihargai dengan murah.
Terlepas benar tidaknya info tsb, saya hanya menjawab terima kasih infonya dan niat baiknya mau mempertemukan saya dengan Prabowo dan juga Aguan. Saya akan sampaikan ke rekan-rekan LBH terlebih dulu dan saya katakan bahwa kami hanyalah bagian kecil dari perjuangan membela orang-orang yang tertindas.
(fb)
