Unta "As-Suda"

[PORTAL-ISLAM.ID]  Dahulu, orang Arab jika unta betina sudah tua dan tidak lagi menghasilkan susu, tidak melahirkan anak, serta dagingnya tidak dapat dimakan, mereka akan membawanya ke padang pasir, mengikatnya dengan ikatan yang tidak terlalu kuat, lalu meninggalkannya.
Setelah beberapa saat, unta tersebut akan melepaskan ikatannya dan berkeliaran di padang pasir hingga akhir hayatnya.

Orang Arab menyebut unta seperti ini dengan istilah "السُّدَى" (as-sudā).

Oleh karena itu, Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Qiyamah 36:

{أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى}

"Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?"

Maksudnya, Apakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja, tidak diperintah dan tidak dilarang (oleh aturan Syariat), tanpa ada hisab sebagai balasan atas amal perbuatannya?

Kita juga sering mengatakan:
"Hidupnya sia-sia (سُدى)"—artinya hidupnya terbuang sia-sia, tanpa arah dan manfaat.

(Sumber: Lisan al-Arab)

Baca juga :