Kalau kalian muak dengan kelakuan aparat akhir-akhir ini, bro gw cuman mau cerita tau gak Tentara Republik telah menewaskan sebanyak 12.000 warga sipil Aceh selama operasi Dom 1989-1998.
Dari laporan yang gw baca, mulai dari pembantaian, pemerkosaan isteri didepan suaminya, warga dikubur hidup-hidup, para ulama selama 35 hari disiksa, disumpal mulutnya karena terus berdzikir, giginya dicabuti satu persatu, anak-anak dipaksa menonton ayahnya ditembak di kepala, dikubur hidup-hidup, tidak boleh solat menutup aurat, disetrum, dipenggal dibuang di jalan, tubuhnya dimasukan dalam karung diikat dan dilempar ke sungai, sepeda motor diambil, properti dirampas dan sewenang wenangan lainnya.
“Mereka laksana malaikat kubur berbaju loreng.” Ini celetukan warga yang mengalami hari hari berat itu yang kemudian didokumentasikan oleh penulis buku dan wartawan. Gak usah diambil serius, ini saya hanya share pengetahuan pembacaan saya.
Refrensi:
-Chaidar, Aceh Bersimbah Darah, Pustaka Al-Kautsar, 1999.
-Laporan dari Amnesty International, Human Rights Watch,
(Ngopidiyyah)