Suatu saat saya akan ditawur oleh Pendukung Pak Prabowo

By AZWAR SIREGAR

Saya dulu pernah membuat Postingan dengan tema kurang lebih "Suatu saat saya akan ditawur oleh Pendukung Pak Prabowo".

Sebenarnya sudah terjadi. Sudah beberapa kali "bentrok" ringan bahkan sampai blokir dengan beberapa Pendukung Pak Prabowo.

Jadi kalau selama ini Pendukung Bang Anies menyinyiri saya karena sering blokir gerombolan mereka, salah besar. Saya juga melakukan hal yang sama dengan sesama Pendukung Pak Prabowo.

Saya bermedsos, khususnya berfacebook, lebih khususon lagi, menyatakan dukungan kepada Pak Prabowo selama saya anggap kebijakan beliau pro rakyat. Kalau merugikan, ya lawan!

Sampai saat ini, saya percaya Pak Prabowo berada dijalan yang lurus. Bukan cuma pro rakyat, tapi juga sayang kepada rakyat. Jiwa dan raga dan sisa umurnya beliau persembahkan kepada bangsa ini.
Tapi saya tidak percaya hal yang sama dengan sekeliling Pak Prabowo. Banyak juga yang memanfaatkan kekuasaan dan kedekatan dengan beliau. Bahkan beberapa melakukan "perlawanan diam-diam" dengan kebijakan beliau.

Disekeliling Pak Prabowo itu tidak semua "malaikat". Dekat dengan Pak Prabowo bukan jaminan orangnya sudah pasti baik. Misalnya Edy Prabowo yang dianggap "anak" tapi malah korupsi dan sudah ditangkap KPK.

Jadi kalau ada hal-hal yang ngga benar dan mencurigakan, ya harus kita suarakan. Selama sumbernya jelas.

Misalnya misteri amplop coklat di Rapat antar DPR dengan Pertamina. Ada anggota DPR dari Demokrat HK yang menerima amplop.

Sekalipun Demokrat adalah bagian dari koalisi, ya karena mencurigakan harus "diclearkan".

Kalau saya dianggap membuat ramai, kan memang udah ramai. Yang mengangkat Kompas lagi. Bukan media abal-abal.

Kalaupun kemudian ada klarifikasi kalau yang diterima si HK adalah uang SPPD, kemudian merasa difitnah, tinggal laporkan Kompas dan suruh Kompas minta maaf.

Kita bukan mau menuduh semua Anggota DPR itu jahat. Tapi faktanya DPR salah satu Lembaga yang paling tidak dipercayai rakyat.

Karena itu sangat penting agar anggota DPR menjaga marwah mereka. Misalnya bisa ngga terima amplop SPPD ngga perlu pakai cara mencurigakan kan begitu...?

Rakyat sudah muak dengan berbagai kasus korupsi dan kongkalikong yang melibatkan para Pejabat. Makanya kalau ada hal yang mencurigakan, wajar rakyat berteriak.

Apalagi ini Rapat dengan Pertamina yang sedang disorot oleh masyarakat karena merugikan Negara triliunan dan rakyat secara langsung. Bertahun-tahun kita isi Pertamax dengan harapan tidak membebani Subsidi Pemerintah, eh... oplosan!

(fb)
Baca juga :