Orang Saudi Dan Gaya Hidup
1. Saat di Indonesia, saat sedang berkumpul Bersama teman, saudara ataupun relasi, tolak ukur keberhasilannya adalah Harga outfit yang kita gunakan. yang paling mudah dinilai adalah jenis HP yang kita gunakan. Semakin mahal HP yang di pegang, seakan menunjukkan kelas dia sudah pada level sesuai HP yang dia pakai. Apabila HP sudah sama level, lalu ke outfit lainya seperti jam tangan, tas, mobil dan lainnya. Saat di Saudi dan sering diajak teman orang Saudi berkumpul Bersama teman ataupun keluarga mereka, sangat terasa beda vibenya. Tidak ada yang menunjukkan gaya dengan HP, jam ataupun mobil mahal. Yang ditunjukkan adalah bagaimana soal baiknya hubungan mereka dengan ayah, ibu dan keluarga mereka. Semakin banyak cerita soal hubungan itu, maka semakin dinilai berhasil dia.
2. Tahun lalu, saya berkesempatan berlebaran dengan salah satu keluarga besar teman saya orang Saudi di kota Makkah. Anggota keluarga itu kebetulan datang dari berbagai kota di Saudi. Banyak diantara mereka yang datang dengan mengunakan mobil sewaan. Yang unik, saat ngobrol mereka justru saling membuka dimana mereka sewa mobil dan berapa harganya. Kalau ada seorang yang sewa kemahalan, maka akan jadi bahan ledekan karena gak bisa nego harga sewa mobil he he he. Sementara orang-orang nun jauh disana, rasanya berat kalau dia harus bilang bahwa mobil yang dia bawa saat mudik ini adalah mobil sewaan. Ingin agar semua orang tahu bahwa itu adalah mobil miliknya hasil bekerja selama di perantauan he he he
3. Sepanjang yang saya amati dari teman-teman saya orang Saudi, gaya hidup mereka yang susah kita ikuti adalah mereka berlomba-lomba dalam jamuan. Semakin sering mengundang jamuan kepada saudara dan teman-teman, maka semakin ada respek diantara mereka. Makanan arab itu ya gitu-gitu aja. Mau level raja, Menteri, orang kaya ataupun orang miskin sekalipun, paling nasi kabsah plus lauk ayam atau kambing he he he. Harga makanan itu ya sama aja di restaurant manapun. Artinya jamuan untuk saudara dan teman semua akan bisa melakukan yang beda hanya kuantitasnya saja. Ada yang bisanya 3 bulan sekali, 1 bulan sekali bahkan 1 minggu sekali. Saya kalau sudah diajak jamuan, maka akan menjadi bahan perhatian karena menjadi orang yang hidungnya pesek sendiri diantara puluhan orang yang hadir he he he
4. Jadi Orang Saudi kalaupun dia membeli HP mahal, baju mahal, mobil mahal dan barang-barang mahal lainnya itu karena memang sesuai isi kantong mereka, bukan untuk bergaya. Sehingga tidak ada dari teman saya yang saya tahu isi gajinya masih UMR Saudi, lalu memaksakan diri dengan membeli dan menggunakan barang mahal hanya karena ingin bergaya atau ingin di hargai atau ingin terlihat kalau dia berhasil.
5. Pada prinsip orang Saudi (kususnya teman-teman saya) , barang-barang yang mereka gunakan harus mengandung 2 unsur, pertama harus membawa keberkahan, kedua tidak ada unsur kezholiman. Bukan karena ingin bergaya atau ingin disanjung seperti orang-orang yang di sana itu... he he he. Tekait bagaimana implementasi dari dua unsur prinsip orang Saudi, In sya Allah akan saya tuliskan lain waktu.
Salam.
(Hartono Subirto)