MELOKALISIR KASUS

Salah satu alasan kenapa kasus korupsi tidak pernah tuntas karena penyelesaianya juga tidak pernah tuntas. 

Umumnya apabila terjadi kasus Korupsi di Konoha maka semua pihak akan berupaya melokalisir atas nama korps/institusi agar kasusnya tidak melebar sampai ke Godfathernya. 

Dan hanya orang-orang tertentu yang memang tidak bisa diselamatkan lagi "terpaksa dikorbankan".

Padahal kalau memang penanganan korupsi dilakukan sampai tuntas, nama institusi itu akan bersih, kepercayaan rakyat akan meningkat dan mereka bisa memulai lembaran baru dalam beraktifitas/berbisnis.

Mau bukti..?

Kasus Pager Laut, Apa masuk akal penanaman Pager Bambu sepanjang 31 km, penerbitan ratusan SHGB hanya dilakukan oleh 1 orang yang merangkap operator, sekaligus mastermindnya yaitu Kades Kohod..? 

Ah becandanya jangan keterlaluan lah. Sedangkan Godfathernya yang sebenarnya sudah bukan rahasia umum lagi, jangankan tersentuh hukum. Disebut saja namanya dalam dakwaan tidak.

Mau bukti lagi..?
Dalam sidang Sidang Korupsi DJKA Kemenhub, Mantan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Danto Restyawan yang diperiksa sebagai saksi mengungkap adanya perintah dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

Perintah itu berupa pengumpulan uang guna pemenangan Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.

Sampai sekarang, Jaksa tidak berani mengembangkan kasus ini sebagai mana hasil fakta persidangan..?

Mau bukti Lagi...?

LBP pernah menyampaikan bahwa penyaluran dana bansos 2024 senilai 50% atau sekitar 250 Triliyun tidak jelas/tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Harusnya KPK dan didorong DPR segera menindaklanjuti pernyataan LBP ini. Jadikan LBP sebagai whistle Blower. Tetapi anda lihat penyataan LBP hanya hilang ditelan angin. Padahal nilainya ga kecil 250Triliyun, seolah tidak ada harganya harta rakyat segitu padahal rakyat mendapatkannya dengan cucuran keringat dan berdarah-darah.

Kalau memang Presiden Prabowo tidak hanya sekedar omon-omon dalam pemberantasan korupsi seharusnya Prabowo dengan niat baik mendorong Fraksi Gerindra/KIM Plus untuk membuat Panja Korupsi Pertamina ini. Kalau memang bersih kenapa harus takut.?

So, Kalau tidak ada pembentukan Panja jangan harap kasus ini akan menyentuh sampai ke GodFathernya yang namanya seperti yang telah bersileweran di lini masa.

Pemberantasan Korupsi baru hanya sekedar Omon-omon, gimmick untuk menyenangkan hati pendukung. 

Maksud hati mau mengejar Koruptor sampai ke Antarkita, apa daya sampai laut Tangerang sudah kehabisan solar.

Ah, walau bagaimanapun Bapakku tetap orang yang paling iklash, ucap sesembak lirih sambil menatap foto idola lusuhnya saat masih dipuja sebagai macan.

KISS, Keep It Stupid Simple.

(T Gusmand)

Baca juga :