Maraknya Preman yang disalahkan Lebaran

Apakah ada tindak kejahatan di Arab Saudi? Ya. Tentu ada.

Apakah ada maling di Arab Saudi? Ya. Tentu ada.

Apakah ada pembunuhan di Arab Saudi? Ya. Tentu ada.

Selama hidup di dunia, perbuatan maksiat dan kejahatan akan ditemui. Dimanapun berada.

Hanya saja, tindak kejahatan di negara yang punya wibawa dan hukum yang kuat, angkanya sangat kecil.

Ambil contoh kecil, di Saudi, senggolan mobil adalah hal biasa terjadi.

Adu mulut dan cekcok antar penguna jalan amat sering terlihat.

Kebanyakan hanya berakhir cekcok mulut saja. Saling adu suara, dan biasanya berakhir damai tanpa ada pukul-pukulan.

Ada sih kejadian baku hantam, tapi hanya sedikit sekali.

Yang mau mukul orang lain akan mikir. Nanti ke depan repot. Pasti berurusan dengan hukum.

Yang mau membunuh orang juga mikir ribuan kali, karena akan dikenai hukuman bunuh juga.

Hari-hari ini dengar berita di tanah air, bikin sedih hati. Sepertinya mudah banget bagi pelaku kejahatan untuk membunuh orang.
Mudah banget bagi pembegal untuk melukai korbannya.

Bahkan mudah banget bagi para preman memaksa minta uang ke sekolah, perusahaan hingga lembaga pemerintah, atas nama sumbangan atau THR.

Kalau ke lembaga swasta atau perusahaan, mungkin saja para preman berani. Lah ini ada yang datang ngamuk-ngamuk ke lembaga pemerintah minta uang.

Maaf, bukan bermaksud membandingkan dengan negara lain, tapi jujur ya, mungkin ini karena hukum di negara kita sangat lemah sekali.

Sepertinya orang gak takut dengan hukum. Mungkin di dalam pikirannya, hukum bisa dipermainkan sesuka hatinya.

Atau bisa jadi, para pelaku kejahatan ini mendapat support dari pihak yang dianggap kuat dan kebal hukum.

Sedihnya lagi, ada orang yang kita harapkan untuk menjadi penolong rakyat dan menjadi pemberantas para preman, malah yang disalahkan adalah lebaran.

Karena ada lebaran, maka para preman minta THR, sehingga investor lebih memilih negara lain. Demikian katanya.

Bukannya melakukan tindakan berupa penegakkan hukum yang benar, malah yang disalahkan adalah lebaran.

Riyadh, 20 Maret 2025

(Budi Marta Saudin)

Baca juga :