Ustadz Anshari Taslim:
Seorang mantan bintang porno Jepang masuk Islam dan berjilbab lalu bikin konten sedang puasa pertama tahun ini. Ternyata dia mengeluhkan banyaknya netizen yang membullynya dengan mengatakan kau tidak akan diampuni, dosamu terlalu banyak, kamu itu hanya demi konten dll.
Orang yang masuk Islam biasa disebut 'muallaf', maka semua dosanya yang telah lalu dihapuskan oleh Allah. Mau dia membunuh berapa ribu orang pun, mau dia berzina berapa ribu kalipun semua dihapus oleh Allah sesuai pernyataan Rasulullah kepada Amr bin Ash,
أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الإِسْلامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ
"Tidakkah kau tahu bahwa Islam itu menghapus apa yang terjadi sebelumnya."
Kemudian hadits Ibnu Abbas yang ada dalam Sunan An-Nasa`iy:
أَنَّ قَوْمًا كَانُوا قَتَلُوا، فَأَكْثَرُوا وَزَنَوْا، فَأَكْثَرُوا وَانْتَهَكُوا، فَأَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: يَا مُحَمَّدُ، إِنَّ الَّذِي تَقُولُ وَتَدْعُو إِلَيْهِ لَحَسَنٌ، لَوْ تُخْبِرُنَا أَنَّ لِمَا عَمِلْنَا كَفَّارَةً، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ} [الفرقان: 68] إِلَى {فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ} [الفرقان: 70] قَالَ: «يُبَدِّلُ اللَّهُ شِرْكَهُمْ إِيمَانًا وَزِنَاهُمْ إِحْصَانًا وَنَزَلَتْ»: {قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ} [الزمر: 53] الْآيَةَ
"Bahwa ada satu kaum yang banyak membunuh, berzina dalam jumlah banyak, menodai kehormatan, maka mereka datang kepada Nabi saw dan berkata, "Wahai Muhammad, agama yang kamu ajak kami kepadanya itu bagus, tapi bisakah kamu bahwa apa (dosa) yang pernah kami lakukan akan ada penghapusnya?"
Lalu Allah pun menurunkan surah Al-Furqan ayat 68-70:
68. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,
69. (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
70. Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Ibnu Abbas mengatakan, "Maksud ayat itu syirik mereka diubah jadi iman, dan zina mereka diubah jadi ihshan."
Lalu turun pula ayat (surah Az-Zumar ayat 53)
Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. [Az Zumar: 53]
Sementara pahala mereka tidak nol, karena kebaikan yang pernah mereka lakukan ketika kafir akan dikembalikan pahalanya oleh Allah sebagaimana kata Rasulullah kepada Hakim bin Hizam.
أَسْلَمْتَ عَلَى مَا أَسْلَفْتَ مِنْ خَيْرٍ
"Kamu masuk Islam membawa kebaikan yang kamu pernah lakukan dulu." (HR. Ahmad dan Muslim).
Ada beberapa penjelasan berbeda di kalangan para ulama terhadap hadits ini. An-Nawawi merajihkan penjelasan Ibnu Baththal dan beberapa ulama peneliti lainnya bahwa bila orang kafir pernah berbuat kebajikan semasa kafirnya lalu dia masuk Islam dan mati dalam keadaan Islam maka amal kebajikannya yang lalu akan dihitung dan diberi pahala dengan keislamannya. Ini diperkuat pula oleh hadits Abu Sa’id Al-Khudri yang disebut Al-Bukhari dalam shahihnya secara ta’liq dari Malik, dan dikeluarkan oleh An-Nasa`iy dalam Sunannya:
إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلَامُهُ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ كُلَّ حَسَنَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا، وَمُحِيَتْ عَنْهُ كُلُّ سَيِّئَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا، ثُمَّ كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرَةِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ، وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلَّا أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا
“Jika seseorang masuk Islam lalu keislamannya menjadi baik maka Allah akan menuliskan setiap kebajikan yang telah dia lakukan dahulu untuknya dan menghapus setiap kesalahan yang pernah dia lakukan. Setelah itu adalah qisas (balasan amal secara normal dalam Islam –penerj), satu kebaikan diganjar sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, sedangkan keburukan akan diganjar sepadan saja, kecuali kalau Allah Azza wa Jalla mau memaafkannya.” (HR. An-Nasa`iy, no. 4998, tahqiq Abdul Fattah Abu Ghuddah, Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman no. 24 dan 25, dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 247).
KESIMPULAN:
Maka sudah seharusnya kita merendah diri di hadapan yang baru saja masuk Islam karena saat itu bisa jadi di sisi Allah dia lebih mulia, karena dosanya nol sementara pahalanya sudah banyak karena pastinya tiap orang pernah melakukan kebaikan. Sementara kita dosa kita numpuk yang jelas tak mungkin nol.
(*)