"Cerdas," itu kata yang terbersit di Kepala saya. Ketika membaca kebijakan Dedi Mulyadi atau biasa dipanggil Kang Dedi Mulyadi alias KDM.
Saya yakin, Program Pemutihan dan Pengampunan Pajak ala KDM akan menambah pundi-pundi keuangan Provinsi Jawa Barat secara signifikan.
Saya sudah lama menyampaikan, tunggakan Pajak khususnya Mobil Bekas sangat besar. Buktinya tinggal buka market place. Analisa saya hampir 70 persen mobil dan motor yang dijual kondisinya dengan pajak menunggak.
Artinya ada kemungkinan hampir 30 persen motor dan mobil di setiap Provinsi dengan kondisi menunggak pajak. Sebuah angka yang sangat besar sebagai Pemasukan Daerah kalau Tunggakan Pajaknya dikonversikan ke rupiah.
Misalnya kalau digenapkan, jumlah motor di Jawa Barat sekitar 14 juta. Mobil sekitar 4 juta. Kalau 30 persen berarti ada 4,200,000 motor menunggak dan ada 1.200.000 mobil.
Anggap saja pajak motor rata-rata 400rb dikali 4,2 juta = 1.680.000.000.000 !
Ditambah mobil anggap saja rata-rata 3 juta x 1.200.000 = 3.600.000.000.000!
Berarti ada pemasukan tambahan buat Pemda Jabar lebih dari 5 triliun.
Saya yakin kalau tidak ada Pemutihan dan Pengampunan Pajak, banyak Kenderaan bermotor yang akan dibiarkan "mati suri", bahkan dibiarkan oleh pemiliknya jadi Kenderaan Bodong.
Khususnya motor-mobil yang sudah menunggak pajak lama. Kadang ada tunggakan Pajak yang nilainya sudah hampir sama atau malah lebih lebih mahal dari nilai motor atau mobil itu sendiri.
Jadi kebijakan KDM soal pemutihan dan pengampunan Pajak di Provinsi yang dia pimpin sangat bagus dan seharusnya ditiru oleh semua Gubernur yang lain.
Apalagi kalau ditindak lanjuti lagi kedepannya dengan proses pembayaran Pajak yang jauh lebih muda dan pendataan yang lebih sempurna.
Bukan rahasia umum lagi, seringkali kita mau bayar pajak malah dipersulit. Apalagi kalau beda KTP dan domisi dengan plat motor dan mobilnya.
Padahal tinggal diganti data dan biarkan saja BPKB motor atau mobil sekalipun beda domisi atau KTP. Kadang heran juga, kita sudah e-KTP, tapi model ginian belum berubah sejak Indonesia merdeka.
Biarkan saja rakyat memilih identitas motor atau mobilnya di wilayah mana. Kita negara kesatuan kok.
Kalau rakyat misalnya lebih nemilih identitas mobilnya plat Daerah Jawa Barat, sementara KTP-nya di Jawa Timur, berarti mereka menganggap pelayanan di Jawa Barat lebih nyaman.
Berarti Jawa Timur atau semua daerah lain akan berlomba-lomba memberikan Pelayanan yang maksimal buat para Pembayar Pajak.
Kalau semua insitusi negara sudah berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat, bah... Indonesia sudah benar-benar merdeka bung!
Mantap KDM! Tapi untuk urusan main sakral-sakralan gunung, saya tetap tidak sepakat ๐
(AZWAR SIREGAR)