Oleh: Aboe Faris As-sundawie
Beberapa hari yang lalu saya debat sengit dengan teman 1 kelas di program Doktor, sepertinya beliau berfaham thoriqoh sufi.
Dia mengatakan cikal bakal teroris di Indonesia itu lahir dari ustadz2 alumni LIPIA yang didadani Saudi Arabia, pemahaman takfir di masyarakat lahir dari salafi Wahabi yang suka jarang keluar bergaul dengan masyarakat, begitu katanya.
Saya jawab:
Ibu mohon maaf, mengeluarkan statemen seperti itu baiknya ada data valid yang mendukung, kita ini akademisi kandidat doktor, malulah asal bicara tanpa data. Jangan karena kebencian dg kelompok lain tidak mampu berlaku adil, fitnah sana sini nanti endingnya malu kalau ibu tahu tentang kebaikan LIPIA & Saudi yang sudah banyak membantu para pelajar Indonesia belajar dengan gratis.
Selama kami kuliah di LIPIA waktu itu, Demi Allah tidak pernah dosen2 kami mengajarkan kekerasan apalagi terorisme, jangankan mengajarkan kekerasan ataupun takfir, Ulama Salafi mengharamkan demonstrasi atau mengkritik pemerintah secara vulgar di media sosial, lalu dimana korelasinya ibu kakatakan cikal bakal terorisme itu lahir dari LIPIA yg didanai Saudi?
Endingnya...
ibu itu chat saya meminta maaf jika sudah bikin gaduh dan fitnah LIPIA dan alumninya.
Rupanya takut juga kalau kami perkarakan ke ranah hukum, soalnya ini menyangkut lembaga dan negara.
__________________
*Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) adalah lembaga pendidikan Arab Saudi-Indonesia yang mengajarkan pendidikan agama Islam dan bahasa Arab, di bawah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi. Berlokasi di Jakarta Selatan didirikan pada tahun 1400 H/1980 M.