[PORTAL-ISLAM.ID] Kasus bunuh diri RW seorang ASN yang diduga mencuri HP di salah satu retai Alfamart di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, belum diterima oleh keluarga yang bersangkutan.
Kasus bunuh diri yang diduga menjadi latar belakang penyerangan Polsek Kayangan Lombok Utara oleh massa tersebut, menyisakan tanda tanya, seperti apa dua kasus berbeda ini saling berkaitan.
Menurut Nasruddin, ayah RW, ia menduga anaknya melakukan aksi bunuh diri lantaran tertekan oleh kasus dugaan pencurian yang dialaminya.
Nasruddin mengakui persoalan dugaan pencurian tersebut telah diselesaikan bahkan ada perjanjian damai yang ditandatangani kedua pihak dan bermaterai.
Namun, menurut Nasruddin ada oknum aparat yang kemudian menekan dan menakut-nakuti anaknya (almarhum RW) dengan ancaman dipidana 7 tahun serta denda sejumlah Rp 90 juta.
"Anak kami tidak bunuh diri, tapi kami duga dibunuh mentalnya oleh oknum aparat itu," kata Nasruddin, Selasa (18/3/2025) dini hari, saat ditemui di rumah duka.
(Sumber: dailylombok.com)
Warga alim dituduh curi HP dan gantung diri diduga jadi pemicu polsek Kayangan diserang Massa.
— Jack Sparrow (@__PASMANTAP) March 17, 2025
Rusak segala tatanan dinegeri ini, jika tdk ada pembenahan disegala bidang baik Pemimpin, politkus, maupun aparat TNI-POLRI, atau mungkin masyarakat sudah muak.https://t.co/Uf2zbAmxOb pic.twitter.com/IZc2HDuHbp