Apakah Benar Nabi Yunus Ditelan Ikan?

Apakah Benar Nabi Yunus Ditelan Ikan?

Biasanya cerita yang umum adalah Nabi Yunus ditelan ikan besar, namun beberapa hari lalu saya menemukan keterangan seorang ustadz yang mengatakan bahwa Nabi Yunus tidak ditelan tapi hanya dimasukkan ke mulut ikan dan tinggal di sana. Alasannya adalah kata التقم dalam surat ash-Shaffat:142 bermakna memasukkan ke mulut, bukan menelan. Sebab itu, terjemah menelan menurutnya tidak akurat.

Benarkah demikian? Jawabannya, tidak. Kata iltaqama dalam berbagai kamus, semisal kamus al-Muhith, memang bermakna ibtala'a yang artinya adalah menelan, bukan sekedar memasukkan ke mulut. Makna ini diperkuat dengan lanjutan ayat tersebut yang menjelaskan bahwa Nabi Yunus tinggal di perut ikan, bukan di mulutnya. Kita simak ayat selengkapnya:
فَٱلۡتَقَمَهُ ٱلۡحُوتُ وَهُوَ مُلِیمࣱ (142) فَلَوۡلَاۤ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلۡمُسَبِّحِینَ (143) لَلَبِثَ فِی بَطۡنِهِۦۤ إِلَىٰ یَوۡمِ یُبۡعَثُونَ (144) 
"Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah,niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari berbangkit."  [Surat Ash-Shaffat: 142-144]

Dengan demikian jelas bahwa Nabi Yunus ditelan dan masuk ke perut ikan. Bila ada yang bertanya bagaimana dia bisa hidup di sana? Maka itulah bagian dari mukjizatnya sehingga tidak perlu diherankan sebab yang lebih fantastis banyak. Nabi Yunus sendiri "hanya" tiga hari atau seminggu di sana, menurut beberapa tafsir, lalu keluar dalam keadaan sakit. 

Kerennya, dalam musibah besar tersebut Nabi Yunus malah melihat sisi hebat yang tidak terpikirkan oleh siapapun. Ia berkata:

يَا رَبِّ، اتخذتُ لَكَ مَسْجِدًا فِي مَوْضِعٍ لَمْ يَبْلُغْهُ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ

"Wahai Tuhanku, aku membuat masjid (tempat sujud) untukmu di tempat (perut ikan) yang tidak pernah dicapai oleh seorang manusia pun." (Ibnu Katsir, Tafsir Ibn Katsir)

Musibah besar malah dilihat dari sudut pandang yang sangat positif dan membanggakan. Mentalitas seorang Nabi memang beda!

(Abdul Wahab Ahmad)

Baca juga :