Ketika kekuasaan jatuh ke tangan Pak Prabowo Subianto, saya sudah kehilangan harapan terhadap Republik ini.
Sebagai seorang yang intens menelisik sejarah tentara sejak kelahirannya, saya cukup tau rekam jejaknya yang sebagian besar berkisah tentang ambisi-ambisi dan sejumlah ketidakdisiplinan: menganggap rantai komando hanya bualan dan jenderal-jenderal senior di atasnya hanya sebagai "kacung mertuanya".
Apa yang bisa diharapkan dari serdadu yang sejak menjadi taruna Akademi Militer "sudah merasa istimewa sendiri"?
Bukan berarti dia tidak memiliki sisi baik, pastinya sebagai manusia ada. Tetapi itu sangat tidak cukup untuk menjadikannya sebagai "pemimpin"...
Kesukaannya ditepuk tangani banyak orang, menjadi satu masalah tersendiri bagi dirinya. Jika dia seorang negarawan, itu tak akan terjadi karena seorang negarawan akan lebih sibuk bekerja untuk merubah nasib buruk sebagian besar rakyatnya.
Tapi bagaimana itu terjadi jika Republik ini dikelola sesuai keinginan sendiri?
(Hendi Jo)