Transfer Untuk Orang Kaya
Kita tahu bahwa hidup makin sulit. Di mana-mana orang mengeluh karena penghematan. Di media sosial saya melihat pegawai-pegawai yang baru diberhentikan. ASN tidak bisa kerja karena kantornya tidak lagi ber-AC.
Dosen-dosen marah karena Tukin tidak dibayar. Gaji ke 13 dihapus. THR jumlahnya disunat.
Di tingkat bawah, ikat pinggang juga diketatkan, dipinggul yang sebenarnya sudah ceking. Beras Bansos kabarnya tidak lagi 10kg per jiwa per bulan, tapi hanya 5 kg. Itupun kabarnya tidak akan diberikan lagi setelah Lebaran.
Belum lagi soal gas elpiji 3 kg. Kita tahu, krisis dialami oleh rakyat bawah. Banyak warung tidak bisa jualan karena tidak ada gas. Ibu-ibu rumah tangga kesal dan marah karena gas tidak ada.
Namun ada hiburan. Anak-anak diberi makan siang bergizi gratis. Namun ini pun berjalan tersendat-sendat. Makannya memang gratis, gizinya belum tentu.
Hal itu toh tidak menghalangi seorang Dandim di Papua, yang menyediakan makan siang itu, menangis sesenggukan karena bisa kasih makan anak-anak Papua yang miskin itu. "Anak-anak itu makan bonggol pisang," isaknya. "Sementara saudara-saudaranya di kota makan pizza". Yeah, pizza!
Ditengah begitu banyaknya yang diambil dari orang-orang non elit dan kaum miskin, kita mendengar, seorang pesulap diangkat menjadi Stafsus Kementerian Pertahanan. Saya yakin, dia tidak paham apapun soal pertahanan. Kalau latar belakang pendidikannya jadi ukuran, jauhlah dia dari dunia pertahanan. Dia memang ada gealr PhD untuk bidang: magic alias sulap! Dia tamat dari International Magician Society Academy, Amerika Serikat. Jangan tanya saya dimana itu.
Mengapa dia menjadi Stafsus? Ini adalah suatu misteri. Satu-satunya yang bisa kita paham bahwa dia pernah menjadi influencer untuk kampanye presiden kemarin. Dia mendapat Letkol Tit. dari Menhan ketika itu, Prabowo Subianto, yang sekarang jadi presiden.
Kita tahu Stafsus ini tidak kekurangan suatu apapun. Jadi, ini sebenarnya transfer kekayaan negara untuk orang kaya.
Kalau di negara ini semuanya kebalik-balik, ini adalah salah satu contoh. Kabinet digemukkan -- semua politisi kaya raya diberi jabatan, gaji, dan akses untuk memperkaya diri, sementara uang untuk kalangan kelas menengah dan bawah dipotong.
Ini persis seperti kontradiksi seorang Dandim. Menangis melihat anak-anak Papua makan bonggol pisang, sementara imajinasinya anak-anak itu harus makan pizza. Dan, makan siang yang dia berikan itu adalah tindakan heroik yang membuka jalan agar anak-anak ini nantinya juga makan pizza. Pizza, Sodara-sodara.
Dan, seorang pesulap kaya raya, akan membantu Menteri Pertahanan menyulap pertahanan negara supaya lebih kuat. Dengan beaya pajak yang Anda bayar.
Link bapak Kodim: https://www.instagram.com/korem081dhirotsahajaya/reel/DFeEblfh_2U
(OLEH: MADE SUPRIATMA)
*fb