Sungguh kasihan lihat pejabat-pejabat Pertamina yang dua hari ini habis-habisan berusaha bela diri tentang oplosan Pertamax.
Cuy, elu baca dengan saksama pernyataan jaksa.
“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi Ron 92."
Kasihaaaaan banget lihat elu habis-habisan berusaha memutar-balik narasi ini. Coba baca. Dan ngaca dikit gitu loh: Teman elu yg bancakan, menikmati kecurangan ini trilyunan, elu malah kena getahnya berusaha belain, ngapain? Mending elu buka semua. Elu itu digaji oleh Pertamina, tapi bukan PERTAMINA yg sesungguhnya gaji! Tapi rakyat Indonesia. Karena Pertamina itu dimiliki oleh rakyat. Elu seharusnya belain rakyat.
Momen ini sebenarnya bagus sekali kalau mau bersih-bersih. Buka semua data, buka semua aib, skandal, apapun yg ada di dalam Pertamina. Jika elu memang mengabdi pada rakyat. Proyek-proyek internal Pertamina, buka semua. Apakah ada yg mangkrak, mubazir, mark up, cuma ngabisin duit. Buka semua!
Elu itu harusnya tahu jika di sekitar ada permainan. Dan hari ini, bahkan pengadaan barang sepele 100-200 juta saja, bisa dimainkan. Lebih-lebih perusahaan BUMN yg pengadaan barang/jasa nya ratusan trilyunan. Coba jawab, kamu tahu tidak berapa direktur Pertamina yg masuk penjara?
Ngaca dikitlah sebelum membabi-buta bela diri.
Dan tolong, berhenti naruh direksi, komisaris hasil give away di BUMN ini. Komisaris kok jalur relawan, jalur ordal. Orang2 ini bahkan baca laporan keuangan saja belepotan, gimana dia mau ngecek jika ada mark up, permainan di dalamnya. Dia cuma ketawa-ketiwi menikmati fasilitas, tantiem, nyetor muka rapat, ngoceh 1-2 kalimat, sisanya kosong!
(BY TERE LIYE)
*fb