Is Gida, mantan pemilik dan operator restoran KFC dan Pizza Hut di Turki, telah mengajukan kebangkrutan dengan utang sebesar 7,7 miliar lira Turki ($214 juta).
CEO perusahaan, Ilkem Sahin, dalam sebuah pernyataan awal minggu ini, mengatakan: "Sekarang setelah menjadi berita, saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa kenyataan yang kita hadapi saat ini adalah utang miliaran lira Turki, aset perusahaan yang disita oleh bank dan lembaga negara, termasuk pabrik kami, dan semua tabungan saya yang telah saya jamin sebagai agunan."
Proses kebangkrutan tersebut menyebabkan hilangnya sekitar 7.000 pekerjaan dengan 537 restoran yang dioperasikan oleh perusahaan tersebut tutup di Turki.
Hal itu terjadi setelah Yum! Brands, pemilik jaringan makanan cepat saji internasional, mengakhiri perjanjian waralaba dengan Is Gida pada 8 Januari.
Chris Turner, kepala keuangan dan pewaralaba Yum! Brands, mengatakan "sebelum pemutusan, Yum! Brands bekerja sama dengan IS Gida selama beberapa bulan untuk memberikan bantuan dan menyelesaikan masalah utama, tetapi IS Gida pada akhirnya tidak dapat mematuhi standar kami dan mematuhi ketentuan mendasar perjanjian waralaba kami."
KFC dan Pizza Hut termasuk di antara beberapa merek Barat di Turki yang telah menjadi sasaran seruan boikot atas hubungan mereka dengan Zionis Israel, yang telah menewaskan lebih dari 61.700 orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan terus melakukan pelanggaran di Tepi Brat yang diduduki.
👇
⚫#SONDAKİKA KFC ve Pizza Hut’ın Türkiye franchise şirketi iflas ettiğini duyurarak 537 şubesini kapattı.
— Savaş Medya (@savasmedya) February 6, 2025
Rekor beğeni istiyoruz bu habere BOYKOTÇULAR 🇹🇷🇵🇸 pic.twitter.com/Pzzdx1dbKq
