Kecerdasan Manuver Megawati

Kesetiaan & Pengkhianat

Saya terus terang, bingung dengan manuver emak Banteng yang ini. Saya coba pahami dari berbagai sisi, nggak ketemu logika dan penjelasannya.

Kok bisa-bisanya, Megawati, melarang kadernya yang jadi Kepala Daerah ikut retret di Magelang? Apalagi saat baca suratnya, alasannya aneh. Aduh. Kalau alasannya demi mendukung efisiensi, lebih masuk akal. Ini hanya gara-gara seorang Hasto, yang bisa saja dikorbankan kapan pun. Kok bisa Megawati membuat keputusan ini?

Nah, saya mau bilang Ibu Mega bodoh, blunder, waduh, nggak cocok juga, karena Ibu Mega itu adalah politisi yang teruji, tahan banting. Nggak ada rumusnya dia bisa memimpin PDIP dengan mutlak begini puluhan tahun, jika dia hanya emak-emak biasa. Ibu Mega ini genius. Meskipun lagi apes, pengkhianat ada dimana-mana. Termasuk saat Jokowi, anak dan mantunya berkhianat.

Ah iya.... kata PENGKHIANAT.

Boleh jadi inilah penjelasan terbaiknya. Kenapa Ibu Mega bikin surat melarang kadernya ikut retret, boleh jadi karena surat ini tujuannya memang internal.

Internal sekali.
Bukan buat menantang Prabowo, bukan buat bikin rusuh, ribut-ribut. Bukan. Ibu Mega sedang memikirkan cara terbaik, menyeleksi kader-kadernya. Dia mau tahu, siapa yang masih setia. Siapa yang patuh dan tidak. Dus, inilah momen briliannya. Maka, tidak pakai alasan efisiensi, manfaatkan Hasto. Siapa yang patuh dengan surat ini, maka jelas dia kader yg setia. Apapun alasan Ibu Ketum, kami ngikut.

Surat ini juga mengirim pesan buat orang-orang di luar (eksternal) yang coba-coba mengganggu posisi Ibu Mega. 'Gue gitu loh, ini partai gue, terserah gue. Elu mau coba2 bikin PDIP tandingan? Ngambil alih partai ini? Ngimpi!'

Saya sih tidak kasihan dengan Ibu Mega. Ngapain? Tapi saya suka melihat kader-kadernya yang telah tersingkir keluar. Pun sekarang, kader-kadernya yg bandel tetap datang ke retreat. Mari kita simak saja cerita ini lebih lanjut.

Ini akan seru, mau benci sebenci-bencinya kita dengan Ibu Mega, PDIP adalah partai pemenang pileg 2024. Apa yg akan terjadi 2029, itu yang dipikirkan Ibu Mega. Dan dia tahu, kesetiaan kelompok lawan seperti apa. 2029, lawan tetap kompak atau terbelah, khianat di atas khianat?

(By Tere Liye)

*NB: Adik2 sekalian, tulisan ini sama sekali tdk sedang mendukung Megawati, PDIP. Ih malesnya dukung beginian. Ayolah, kalian kayak baru baca tulisan Tere Liye. Sy itu mengkritisi politisi itu sejak 2004, dan itu dimulai dari koran2 nasional, bukan level medsos. Tulisan ini utk mengedukasi kalian. Bahwa politisi itu sibuk dgn kepentingan masing2. Jika rakyat tambah pintar menganalisisnya, maka tdk akan mau lagi dibeli dgn amplop, sembako, bansos, dll.
Baca juga :