Inilah Makam Khalifah Ketiga, Seorang Sahabat Mulia nan Kaya Raya

Tahukah Anda, inilah tempat peristirahatan terakhir seorang sahabat mulia, khalifah ketiga, menantu Rasulullah ﷺ dua kali, pemilik julukan Dzun Nurain: Utsman bin Affan. Beliau yang membukukan mushaf Al-Qur’an, membeli sumur Raumah agar kaum muslimin bisa mengambil air tanpa biaya, serta menginfakkan hartanya di jalan Allah tanpa ragu.

Seandainya makam ini berada di negeri lain, mungkin banyak orang akan berlomba-lomba mengumpulkan harta mereka untuk mendirikan kubah yang megah di atasnya. Mereka rela menghabiskan uang dalam jumlah besar bahkan mungkin lebih dari biaya perjalanan haji atau umrah demi membangun sesuatu yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Namun, Alhamdulillah, makam ini berada di negeri tauhid. Di sini, tidak ada kuburan yang dijadikan tempat ibadah, tidak ada makam yang disulap menjadi kuil untuk lantunan pujian. Sebab kita tahu, kemuliaan seseorang tidak diukur dari bangunan di atas makamnya, tetapi dari ketakwaannya di sisi Allah.

Betapa kelirunya orang-orang yang berlebihan (ghuluw) terhadap orang-orang shalih. Mereka membangun makam megah, mendatangi kuburan dengan maksud supaya doa bisa cepat dikabulkan, bahkan sampai ada yang meminta pertolongan kepada penghuni kubur. Padahal Rasulullah ﷺ telah memperingatkan kita:

لَا تَتَّخِذُوا قَبْرِي عِيدًا، وَلَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا، وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَصَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي

"Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan jangan jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan (sepi dari ibadah). Di mana pun kalian berada, bershalawatlah kepadaku, karena shalawat kalian akan sampai kepadaku." (HR. Abu Dawud)

Kemuliaan para wali dan orang-orang shalih bukan terletak pada bangunan makam mereka, tetapi pada ketakwaan dan amal mereka di dunia. Yang harus kita teladani adalah jejak iman dan amal shalih mereka, bukan mengeramatkan kuburan mereka. 

(Sucipto Hadi Saputro)

Baca juga :