Ustadz Wahab Rajasam (Pengasuh Pesantren):
Setelah sekian kali gagal menghubungi ayah kandung santri ini, akhirnya berhasil dan bisa janjian ketemuan. Ayahnya kabur dengan istri barunya tanpa bertanggung jawab sama sekali dengan santri ini.
Saya terkejut setelah datang dari liburan kenaikan kelas, ibunya sambil menangis datang dan menyampaikan tidak sanggup lagi bayar SPP. Padahal kami sudah diskon SPPnya hanya bayar 50%, tapi tetap tidak mampu.
Saya liat anak ini sangat bersemangat belajar, perkembangannya juga bagus, dari tahfidz, bahasa, ilmu syar'i dan lainnya. Rajin puasa Senin Kamis, qiyamul lail dan shalat Sunnah lainnya.
Saya sampaikan ke ibunya, baik ibu saya bebaskan ananda dari bayar SPP. Tapi ibu tetap berikan uang jajan dan sabun ya buat ananda... Kasian nanti kalo tidak jajan.
Subhanallah uang jajan pun ternyata dari neneknya hanya 100ribu untuk 1 bulan.
Makin tersayat hati saya. Saya kejar ayahnya hingga akhirnya bisa bertemu dijalan.
Beliau menolak untuk diajak ngobrol di rumahnya.
Dalam obrolan itu ayah santri ini bersedia membantu membayarkan biaya sekolah.
Namun hingga hari ini tidak 1 rupiah pun dikirimkan.
Sampai akhirnya nomer kami diblokir dan beliau ganti nomer HP.
Saya lupakan ayah yang tidak bertanggung jawab itu. Saya kejar ibunya juga ternyata terlilit hutang menurut pengakuan tetangga sekeliling rumahnya, hingga pergi ke luar kota.
Subhanallah semakin berat kondisi santri ini karena tidak disupport oleh siapapun, hanya seorang nenek yang sudah lanjut usia.
Sudah 2 bulan anak ini belajar tanpa buku paket, subhanallah dia tetap bisa mengikuti, hasil ujian bulanan juga nilainya baik.
Akhirnya saya putuskan untuk tetap memberikan buku meskipun belum membayar.
Saya amati hari demi hari santri ini jarang sekali makan makanan selain dari yang diberikan oleh pondok. Sepatu pun maaf, sudah bolong bagian depannya. Tidak pernah melondrikan pakaiannya, dia mencuci sendiri semua pakaian, seprei, dll. Ternyata uang 100rb itu juga buat beli sabun.
Santri ini suka membantu temannya dalam hal hal yang membutuhkan tenaga seperti angkat barang, membersihkan, dll. Dari situ dia dapat jajanan yang diberikan oleh temannya. Bahkan dia terlihat sangat antusias jika sedang market day.... Karena dia bisa mendapatkan jajanan gratis dari keuntungan penjualan dimana dia lakukan semua proses produksi sampai menjual tanpa merasa lelah sedikitpun.
Saya sering bilang ke santri ini "kamu harus tetap sekolah, buktikan kalo kamu adalah orang kuat dan hebat dengan belajar, abaikan semua keadaan yang kamu alami saat ini. Ustadz juga dulu hidup serba sulit, tapi ustadz yakin bahwa jika Allah menginginkan kebaikan buat hambaNya, Allah akan pahamkan (hamba ini) dengan agamanya".
08-02-2025
(fb)
*foto ilustrasi