Media Sosial itu ajang Perang Propaganda antara kita dengan pendukung Zionis. Maka berlakulah layaknya Petempur.
Ketika kita menggaungkan HAMAS menang dan Israel kalah, maka itu bagian dari propaganda yang akan mempengaruhi jalan berpikir Umat sehingga mereka makin mantap dalam berpihak.
Tapi kalau kita ikuti narasinya musuh dengan mengatakan 'kemenangan apa yang didapat setelah puluhan ribu nyawa melayang dan kehancuran total?'
Inilah yang biasa dikatakan oleh para inferior di kalangan pembenci HAMAS.
Tujuan mereka adalah mendegradasi perjuangan.
Merekalah yang disebut mu'awwiqun, murjifun, mukhadzilun, yang intinya adalah para inferior yang tak punya harapan menang di hadapan musuh.
Mereka hanya mau apresiasi hasil duniawi tapi tak pernah mau tahu bagaimana para pejuang mendapatkan kemenangan itu.
Mental mereka mirip dengan mental Bani Israil yang Allah sebutkan dalam surah Al-Maidah ayat 24.
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا ۖفَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ اِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ
Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap berada di sini saja.”
(Ustadz Anshari Taslim)
Warga Gaza semalaman turun ke jalan dan merayakan kesepakatan gencatan senjata dengan suka cita 😭
— Mas Gres (@erlanishere) January 16, 2025
Ya Allah semoga penderitaan mereka benar-benar usai setelah ini 😭 pic.twitter.com/wX2XXqY978
Point kesepakatannya sama dg syarat dari “muhandis” serangan 7 Oktober, Assyahid Yahya Sinwar. Semua tujuan Israel menyerang Gaza, mulai dari pembebasan tawanan sampai melenyapkan Hamas, gagal total. Itu saja cukup menjadi jawaban kenapa Gaza disebut sbg pemenang. pic.twitter.com/zulbg4NJXA
— Hasmi Bakhtiar (@hasmibakhtiar) January 16, 2025